Inilah 5 Manfaat Bagi Indonesia Saat Pertemuan IMF-Bank Dunia Di Bali Tahun 2018

Inilah 5 Manfaat Bagi Indonesia Saat Pertemuan IMF-Bank Dunia Di Bali Tahun 2018
info gambar utama
Indonesia pada tahun 2018 akan menjadi tuan rumah ajang penting institusi dunia. Pada bulan Oktober Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) akan mengadakan pertemuan tahunan di Bali. Hal ini kemudian membuat Bank Indonesia sebagai institusi bank sentral di Indonesia bersiap untuk menyambut ajang tersebut.

Mungkin kawan akan bertanya-tanya apa ya keuntungannya Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan tersebut? Berdasarkan berita yang dilansir ANTARA, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh Indonesia yang mencapai 100 juta dolar AS berikut keuntungannya yang dirangkum oleh GNFI.

1. Kedatangan 17.000 orang delegasi dari 189 negara di dunia.
Pada ajang yang berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 tersebut, Indonesia bakal menjadi tuan rumah ribuan delegasi yang terdiri dari staf Menteri dan Gubernur bank sentral. Datang pula para petinggi perusahaan dan pengusaha kaya serta lembaga keuangan internasional. Para delegasi tersebut akan banyak menghabiskan waktunya di Bali dan tidak hanya sendiri sebagai delegasi tetapi juga bersama anggota keluarga.
2. Ribuan delegasi akan berlibur dan membeli produk-produk di Bali
Perputaran ekonomi yang terjadi selam delegasi berada di Bali akan tinggi mengingat kegiatan para delegasi tidak hanya untuk pertemuan tahunan saja tetapi juga berlibur. Akomodasi penginapan dan buah tangan Bali akan menjadi serbuan para tamu.
3. Destinasi Wisata Bali ramai dikunjungi
Ribuan Delegasi yang juga berlibur tentu saja akan membuat destinasi-destinasi di pulau Bali menjadi ramai. Berdasarkan data Ketua Satuan Tugas Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018, Peter Jacobs mengungkapkan ada sekitar 4.000 orang telah mendaftar untuk ikut tur wisata di sela-sela rangkaian pertemuan tahunan.
4. Mengembalikan pamor ekonomi Indonesia setelah keluar dari krisis ekonomi 20 tahun yang lalu
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu membuat banyak investor dan ahli ekonomi dunia memandang Indonesia tidak akan mampu untuk bangkit kembali. Namun kini Indonesia berangsur-angsur pulih dan bahkan terus berkembang hingga diprediksi akan mampu menjadi salah satu negara dengan perekonomian terkuat di dunia.
"Setelah selama 20 tahun mengalami krisis, Indonesia kini menjadi negara ekonomi maju dan memiliki daya tahan, ekonomi progresif. Ini momentum dan harus disuarakan ke dunia bahwa Indonesia negara dengan ekonomi yang maju," ucap Peter Jacobs.
5. Perhatian media dan jejaring sosial akan tertuju pada Bali.
Dengan ribuan delegasi yang akan hadir di Bali, maka bisa jadi jejaring sosial akan banyak dihiasi segala hal tentang Bali. Di antara para delegasi tersebut juga banyak datang dari pihak pers yang pasti akan memberitakan tentang Bali. Hal ini tentu saja akan menarik perhatian wisatawan, dan juga investor untuk investasi di Bali dan mungkin saja Indonesia.

Angka keuntungan US$ 100 juta yang disampaikan oleh Peter merupakan perkiraan keuntungan yang akan didapatkan dalam jangka waktu pendek. Ia pun menjelaskan bahwa dalam jangka panjang keuntungan yang bisa di dapat dengan menjadi tuan rumah ini akan jauh lebih besar.

Indonesia sendiri merupakan negara keempat di kawasan ASEAN yang pernah menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia. Mulanya pertemuan IMF dan Bank Dunia pernah dilakukan di Filipina tahun 1976, di Thailand tahun 1991, kemudian di Singapura tahun 2006 dan Indonesia pada 2018 mendatang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini