Indonesia Berencana Memiliki 1000 Eco-mosque di Tahun 2020

Indonesia Berencana Memiliki 1000 Eco-mosque di Tahun 2020
info gambar utama

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas umat muslim terbesar di dunia ditetapkan untuk go green dengan sebuah inisiatif baru yang bertujuan untuk membangun 1.000 masjid eko pada tahun 2020.

Diumumkan minggu ini oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, inisiatif ini akan mengubah masjid-masjid untuk menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui, mengelola kebutuhan air dan makanan secara berkelanjutan, mengurangi dan mendaur ulang sampah serta memberikan informasi mengenai lingkungan.

Proyek ini akan melibatkan badan ulama muslim teratas untuk bekerjasama dengan sektor swasta, kementerian kesehatan dan perencanaan pemerintah, universitas, dan kelompok agama lainnya dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat di seluruh negeri.

Eco-neighborhood in India | konbini.com
info gambar

“Kebanyakan Muslim di Indonesia lebih mendengarkan ulama dibandingkan pemerintahan,” Ungkap Hayu Prabowo, kepala lingkungan dan sumber daya alam di Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada Thomson Reuters Foundation

“Apa yang dikatakan oleh pemuka agama akan diikuti oleh masyarakat, tapi beda hal jika hal tersebut dikatakan oleh pemerintahan, mungkin tidak akan dilakukan."

Indonesia, berpenduduk 250 juta jiwa memiliki catatan lingkungan yang bervariasi.

Nusantara Indonesia merupakan eksportir batubara termal terbesar juga produsen minyak kelapa sawit, yang telah menyebabkan pembukaan dan pengembangan lahan hutan dan tekanan internasional yang intens untuk membatasi deforestasi.

Eco mosque in India | World Architecture News
info gambar

Banyak daerah terpencil dan provinsi tertinggal di Indonesia mengalami kekeringan akibat perubahan iklim, sedangkan edukasi anak-anak sering menjadi dampak akibat kurangnya sumber daya listrik.

Hening Parlan, Koordinator lingkungan dan manajemen bencana di Aisyiyah, organisasi sayap perempuan dari organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia Muhammadiyah, mengatakan gagasan Masjid Eko ini berasal dari pertanyaan bagaimana membuat masjid sebagai pusat lingkungan dan edukasi di dalam suatu komunitas.

“Bagi banyak penduduk Indonesia, pemahaman tentang lingkungan hanya muncul saat mereka merasakan dampak dari perubahan iklim tersebut (dibandingkan melalui edukasi), jika mereka menderita banjir atau tanah longsor misalnya,” tambah Parlan.

Ia mengatakan inisiatif ini akan membuat masjid memiliki pasokan serta fasilitas penyimpanan air yang lebih bersih, memberikan saran penggalangan dana dan memberikan dana ke masjid untuk membantu mereka menjadi ramah lingkungan.

Tenaga surya dan biogas juga dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil dan para imam akan mengajarkan kesadaran lingkungan yang lebih baik.

Inisiatif masjid eko bukanlah kali pertama MUI mengambil sikap terhadap lingkungan - sebelumnya juga telah mengeluarkan fatwa kebakaran hutan dan penambangan yang berkelanjutan.

Ada lebih dari 800.000 masjid di Indonesia namun para pejabat berharap bisa menciptakan lebih banyak masjid eko setelah 1.000 awal didirikan dan juga mencakup tempat ibadah lainnya.

Gagasan masjid eko dengan skala ini jarang terjadi. Di Dubai sebuah masjid yang dibangun pada tahun 2014 merupakan yang pertama memenuhi standart US Green Building Council, sementara Inggris, Amerika Serikat, Maroko dan Malaysia semuanya memiliki masjid yang bertujuan untuk menjadi lebih hijau.

Kita membutuhkan aksi nyata untuk untuk membantu masjid dan masyarakat mengatasi krisis air dan energi yang akan datang dengan membangun ketahanan," kata Prabowo.

Sumber: seasia.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini