Kehadiran panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuktikan kredibilitasTaman Safari Indonesia sebagai lembaga konservasi satwa, kata DirekturTaman Safari Indonesia Jansen Manansang.
"Kami bangga bisa membuktikan kredibilitas sebagai lembaga konservasi di Indonesia, yang ditunjuk oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok untuk menjaga kelestarian satwa penting dunia seperti panda raksasa ini," katanya pada Netralnews.
Jansen mengatakan, Taman Safari sebagai salah satu lembaga konservasi di Indonesia bisa membuktikan menjaga kelestarian satwa langka panda raksasa.
"Sejak tahun 2003 kami sudah siap mengadaptasi sepasang panda, baik semua fasilitas, edukasi hingga rekreasi," jelas Jansen.
Dirjen Biro KSDAE Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Wiratno mengatakan, "Panda raksasa merupakan ikon kebanggaan Rakyat Tiongkok, sehingga mensyaratkan standar yang sangat tinggi apalagi dikembangbiakan di luar habitat aslinya," katanya pada Tribunnews.
Hingga akhirnya pemerintah pun, menurut Wiratno, memilih Taman Safari Indonesia (TSI) yang dinilai mempunyai fasilitas lengkap dalam mengelola satwa yang dilindungi secara baik.
Pada Minggu (26/11/2017), Taman Safari Indonesia menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri (PM) Tiongkok Liu Yandong yang melihat langsung sepasang panda, yakni Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) di Cisarua.
Kedatangan Wakil PM Tiongkok jugasekaligus menghadiri peluncuran kerja sama konservasi panda raksasa kedua negara.
Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong berharap sepasang panda ini bisa meningkatkan kerja sama dibidang konservasi, ekonomi, sosial, dan budaya.
"Panda raksasa adalah duta besar yang membawa persahabatan," kata Liu dalam sambutannya, seperti yang dikutip oleh Liputan 6.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News