Indonesia – Denmark Jalin Kerja Sama membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)

Indonesia – Denmark Jalin Kerja Sama membangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)
info gambar utama

Listrik di Indonesia naik membuat masyarakat menjadi gelisah. Namun Indonesia sedang mencarikan solusi agar tenaga listrik diIndonesia bisa stabil.

Menjalin kerja sama Indonesia – Denmark untuk menjajaki kerja sama di bidang energi baru terbarukan, terutama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara pihak PT PLN, Badan Energi Denmark, dan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta, yang disaksikan langsung Perdana Menteri Denmark, Lars Lakke Rasmussen, serta Menteri ESDM, Ignasius Jonan, di Jakarta.

"Selama 40 tahun terakhir Denmark sudah menjalani transisi sebagai negara yang 100 persen bergantung pada energi fosil, menjadi salah satu pemimpin dunia dalam hal energi terbarukan dan efisiensi energi," tutur Rasmussen.

"Kerja sama antar pemerintah mengindikasikan bahwa Indonesia berpotensi menambah proporsi energi terbarukan ke dalam sistem, dan Denmark sangat ingin membantu upaya tersebut”.

Dengan membawa serta delegasi bisnis Denmark, Rasmussen berharap kerja sama antarpelaku usaha kedua negara dapat terjalin melalui pertukaran pengalaman dan keahlian, bahkan investasi pembangunan PLTB di Indonesia menyusul kesepakatannya dengan Presiden Joko Widodo dalam pengembangan sektor energi baru terbarukan.

Jonan mengatakan ada empat aspek penting dalam pengembangan PLTB yakni kapasitas, lokasi, teknik yang digunakan, serta mitra lokal yang ingin diajak bekerja sama.

Menurut dia, Indonesia bisa belajar banyak dari Denmark yang memiliki proporsi PLTB terbesar dunia mencapai lebih dari 40 persen. Pada 2014 tercatat PLTB di Denmark mampu mencukupi 39 persen konsumsi listrik penduduknya.

Sementara Indonesia, Jonan melanjutkan, baru mulai mengembangkan sumber energi alternatif ini dengan membangun tiga PLTB yang berada di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

"Saya mendapat data dari Dubes Denmark (Rasmus) Kristensen bahwa tarif listrik yang dihasilkan dari PLTB di Denmark itu kurang dari 4 sen per kWh. Ini adalah fakta yang tidak mudah dipercaya orang, bahkan di departemen saya. Karena itu saya selalu meyakinkan mereka bahwa suatu saat energi terbarukan akan lebih murah daripada energi fosil," tutur Jonan.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini