10 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Candi Borobudur

10 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Candi Borobudur
info gambar utama

Candi borobudur merupakan tempat ibadah umat budha yang ada di magelang jawa tengah. Borobudur merupakan peninggalan dari masa dinasti syailendra (760 – 830 M). Diperkirakan dibangun sekitar tahun 800 masehi pada masa puncak kejayaan Syailendra. Karena diperkirakan pembangunan candi tersebut berlangsung hampir 100 tahun lamanya, maka pembangunan candi itu bukan hanya terjadi pada masa kekuasaan Syailendra saja.

Candi ini sangat unik dan beda dari model situs candi Buddha lainnya di dunia mungkin hanya inilah satu-satunya di dunia. Dengan keunikan dari dupa dupa yang ada di candi borobudur ini membuat daya tarik wisatawan semakin meningkat.

Hal ini mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa candi borobudur memiliki hal yang unik dan mungkin belum kalian ketahui, berikut hal hal yang harus kamu ketahui tentang candi borobudur.

1. Sir Thomas Raffles adalah orang yang pertamakali ‘memperkenalkan’ Borobudur kepada dunia pada tahun 1814. Candi ini mengalami 2 kali pemugaran besar oleh Indonesia dan UNESCO

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Awal mulanya, Raffles mendengar berita tentang adanya benda purbakala di desa Borobudur, lantas ia menyuruh anak buahnya bernama H.C. Cornelius guna mencari kebenaran berita. Setelah Cornelius menemukannya lantas ia bersama beberapa prajuritnya membersihkan semua semak belukar yang menutupi candi. Raffles pun menuliskan peristiwa ini dalam bukunya.

2. Candi Borobudur ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO tahun 1991, arti nama Borobudur sendiri masih menjadi perdebatan para sejarawan

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Raffles menuliskan Bore-Budur untuk bahasa Inggris yang mengacu pada desa Bore dan “Budur” yang berarti Purba dalam bahasa Jawa. Namun ada yang bilang bahwa Budur di situ berarti gunung. Selain Raffles, teori lain menyebutkan bahwa nama Borobudur diambil dari istilah Sambharabudhara yang berarti gunung yang memiliki teras-teras. Lain lagi halnya dengan etimologi penduduk setempat bahwa Borobudur adalah sebuah nama yang terpeleset dari ujaran ‘para-buddha’ menjadi “Borobudur”.

3. Jika ditarik garis lurus maka candi Borobudur, candi Pawon dan candi Mendut letaknya sejajar, ketiga candi tersebut juga bercorak Buddha Mahayana

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Memang kebetulan ketiga candi tersebut bercorak Buddha Mahayana yang menyebar ke Asia Timur. Bahkan mitosnya ada sebuah jalan lurus antara tiga candi tersebut yang sering digunakan pada zaman dahulu, namun penelitian yang dilakukan tidak menemukan bukti tersebut.

4. Seorang ilmuwan yakin candi Borobudur dibangun di tengah danau purba menyerupai teratai yang tumbuh di permukaan air

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Seorang ilmuwan mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun di tengah danau purba, menyerupai teratai yang biasa jadi simbol para Buddha. Walaupun sempat disangkal, pernyataan tersebut kembali bahan perbincangan tatkala seorang geolog berpendapat bahwa hal demikian bisa saja terjadi dengan beberapa alasan yang dijelaskannya.

5. Dibangun pada wangsa Syailendra dan rampung pada tahun 825 M pada masa pemerintahan raja Simaratungga

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Konon Wangsa Syailendra yang membangun candi Borobudur berasala dari Sumatera dari kerajaan Sriwijaya yang awalnya beragama Hindu lalu beralih memeluk Buddha sampai kepada keturunan-keturunannya.

6. Foto pertama candi Borobudur diambil 1873 oleh Isidore van Kinsbergen seorang Belanda yang ahli di bidang tersebut

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Seorang yang ahli di bidang engraving membuat potret pertama candi Borobudur pada masa kedudukan Hindia Belanda di Nusantara. Borobudur pun menjadi semakin terkenal dan masyhur.

7. Bukan tanpa ancaman, bagian candi terbesar dunia ini pun sering dicuri terutama bagian kepala arca Budha karena harganya yang mahal

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Ancaman akan kerusakan bangunan candi bukan hanya datang dari kondisi alam, melainkan beberapa kriminalitas dengan mencuri beberapa bagian candi terutama kepala arca Buddha yang dipenggal dengan cari mendorongnya sampai jatuh dan patah. Harganya yang tinggi jadi incaran para pencuri untuk dijual kepada para kolektor.

8. Tahun 1896, pemerintah Hindia Belanda menyerahkan beberapa bagian candi sebagai cendera mata Raja Thailand pada saat itu

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Pada saat Raja Thailand Chulalongkorn datang mengunjungi Borobudur, dia amat terpesona dengan kemegahan dan kegemilangan leluhur pulau Jawa. Pemerintah Kolonial akhirnya memberikan cendera mata berupa beberapa potongan arca dan patung yang sangat tak ternilai harganya.

9. Tahun 1980-an candi Borobudur pernah mendapatkan serangan bom yang merusak setidaknya 9 stupa

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Candi Borobudur pada masa pemerintahan Indonesia ternyata juga sering mendapat ancaman, akhirnya ancaman paling mengerikan pun datang. Seorang pemimpin radikal meledakan bom dan menghancurkan stupa, stupa yang hancur tersebut pun gagal diselamatkan, pada akhirnya dia ditahan dan dipenjara atas serangkaian ancaman bom

10. Sebagian relik candi Borobudur juga tersebar di 6 museum di beberapa negara dunia termasuk di Museum Louvre, Paris

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Nggak cuma di museum-museum Indonesia saja ternyata akibat kemasyurannya, banyak dari potongan bangunan candi meyebar ke banyak museum di dunia di antaranya Museum Nasional Bangkok sampai Museum Louvre di Paris.

Kita patut bangga akan semua yang telah Indonesia miliki. Sebagai ungkapan rasa syukur, sudah seharusnya hal-hal di atas paling tidak ketika ketahui. Nggak ada hal yang sia-sia dari sebuah pekerjaan, sebuah usaha untuk menolak lupa. Candi Borobudur bukan satu-satunya warisan leluhur, ada banyak sekali jejak peninggalan nenek moyang yang mungkin belum ditemukan atau malah terabaikan.

Sumber: hipwee.com | netralnews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini