3 mahasiswa Universitas Brawijaya Raih gelar Seoul Internasional Invention Fair (SIIF)

3 mahasiswa Universitas Brawijaya Raih gelar Seoul Internasional Invention Fair (SIIF)
info gambar utama

Spektakuler 3 mahasiswa dari Universitas Brawijawa (UB) berhasil menyabet gelar Silver Prize di ajang Seoul International Invention Fair (SIIF) 2017. Ketiga mahasiswa itu adalah Mokhammad Fahmi Rizky Syaban (FK 2015), Ilham Ardiansyah (Fapet 2014), dan Rizhaf Setyo Hartono (FMIPA 2016).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Korean Invention Promotion Association (KIPA) ini mempertemukan innovator dan peneliti dari seluruh penjuru dunia untuk untuk mempublikasikan produk temuan unggulan, memperluas distribusi produk yang dipatenkan dan mempromosikan transfer teknologi.

Bertempat di COEX Convention Center Korea Selatan, acara dilaksanakan selama empat hari, 30 november-3 Desember 2017.

Sementara wakil dekan III Fapet, Dr. Osfar Sjofjan mengatakan bahwa prestasi ini sebagai upaya meningkatkan daya saing mahasiswa melalui program penalaran dan keilmiahan yang mahasiswa dapat memberikan sebuah gagasan, ide, atau inovasi baik di level nasional maupun internasional.

Mahasiswa mahasiswa tersebut meraih gelar Seoul Internasional Invention Fair (SIIF) karena berhasil menciptakan probiotik sebagai pengganti antibiotik untuk unggas seperti burung dan ayam. Penemuannya ini di beri nama ProLAB.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Menurut dia, selain bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, ProLAB juga berfungsi untuk memperbaiki kinerja mikroflora atau mikroba yang ada dalam saluran usus unggas.

Penggunaan AGP yang berlebihan dianggap dapat meningkatkan resistensi mikroba, mutan bahkan zoonosis. Dalam proses bekerjanya, AGP justru mengurangi jumlah bakteri di dalam usus unggas baik yang bersifat patogen maupun non patogen.

"Berkebalikan dengan AGP, penggunaan ProLAB justru bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri non patogen namun mengurangi jumlah bakteri patogen,"

"ProLAB dibuat dari tepung probiotik dari mikroorganisme atau mikroba dipadatkan dalam bentuk mikro kapsul. Dalam proses pemadatannya menggunakan mesin mikrowave agar bakteri yang terkandung di dalam ProLAB terinkubasi dan tidak mati," terang Ilham.

ProLAB yang sudah dibentuk menjadi mikrokapsul kemudian dicampur di dalam pakan ternak dengan presentase kurang dari satu persen sehingga proses penyerapan makanan di dalam usus unggas menjadi lebih baik,"tuturnya


Sumber: detik.com | tribunnews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini