Ada Hutan Alice of Wonderland di Timur Pulau Jawa

Ada Hutan Alice of Wonderland di Timur Pulau Jawa
info gambar utama

Hutan itu tadinya hanyalah hutan tempat untuk menimbun kayu. Pohon-pohon dan suasananya yang mirip film dongeng membuat hutan itu menjadi tempat yang spesial.

Alice of Wonderland, salah satu film animasi bergenre fantasi-musikal dari novel Alice karya Lewis Caroll, pada tahun 1951.

Dalam film fantasi tersebut terdapat adegan Alice tersesat dihutan yang memiliki keindahan yang eksotis. Di Banyuwangi ada hutan yang memiliki kemiripan dengan film tersebut.

Hutan yang memiliki pohon-pohon besar bebentuk unik. Dilihat sekilas sangatlah mirip dengan pohon-pohon magis dalam kisah dongeng seperti dalam Alice of Wonderland, itulah Hutan Jawatan Benculuk.

Mulai dari jalannya, hingga pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi hingga lebih dari 10 meter sehingga terlihat seperti pohon raksasa yang seolah-olah bisa bergerak kapan saja.

A post shared by Airpaz (@airpaz_) on

Hutan tersebut tak sekadar mirip dengan hutan Alice of Wonderland, Jawatan Benculuk juga mirip dengan hutan Lord of The Rings, Snow White Ana The Hustman, dan juga Malificient yang diadopsi dari cerita Snow White. Kata Kepala Dinas Pariwisata Banyunwangi, MY Bramud.

Jawatan Benculuk tergolong dalam kategori hutan kecil karena memiliki luas sekitar 3,8 hektar jika dibandingkan dengan hutan-hutan rindang di Indonesia yang luasnya bisa lebih dari 10 hektar.

Hutan milik Perhutani Banyuwangi ini memiliki puluhan jenis pohon serta tanaman, mulai dari pohon jati, pohon salak, pohon kelengkeng, pohon santinet, dan menjadi sorotan favorit para wisatawan adalah pohon trembesi raksasa yang bagian atasnya memiliki cabang yang menjular secara acak.

"Pohon trembesi merupakan jenis pohon peneduh yang menghasilkan banyak sekali oksigen. Pohon-pohon inilah yang membuat suasana di hutan ini sangat sejuk dan menyehatkan," kata pria yang akrab disapa Bram ini.

Bram menceritakan, hutan lindung yang dibangun mulai dari tahun 1951 hingga 1962 ini awalnya merupakan tempat penimbunan kayu jati berkualitas yang berasal dari berbagai daerah di sekitar Banyuwangi.

Namun, pada tahun 1970 terjadi penjarahan kayu jati besar-besaran yang membuat Jawatan Benculuk jadi tempat yang tidak dapat difungsikan. Bahkan kawasan ini jarang dilalui orang dan sempat terlupakan begitu saja.

"Tapi sekarang Jawatan Benculuk kembali difungsikan dan menjadi salah satu tempat wisata di Banyuwangi yang banyak diburu para wisatawan," kata Bram.

Saat berwisata ke sini, jangan lupa untuk berfoto-foto dengan mengeksplore keindahan pohon serta tanaman hijau yang ada di sini. Tak hanya bisa berfoto, Anda juga bisa piknik bersama keluarga atau pasangan atau hanya sekedar tidur siang di rerumputan. "Karena rerumputan di sini merupakan rumput yang berkualitas tinggi sehingga nyaman untuk tiduran," kata Bram.

Banyak pengunjung yang betah berlama-lama di Jawatan Benculuk karena hutan ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap, mulai dari musholla, toilet, warung kopi, kantin, lapangan bola, lapangan tenis, dan yang paling bisa membuat pengunjung betah adalah adanya sinyal wifi gratis.

Waktu berkunjung yang tepat untuk datang ke sini bisa kapan saja karena pemandangan yang ada di Jawatan Benculuk selalu indah, baik itu pada siang atau sore hari. Lokasi Jawatan Benculuk sangat mudah dijangkau. Lokasinya yang berada di Desa Benculuk ini hanya memakan waktu perjalanan sekitar kurang lebih 30 menit saja dari pusat kota Banyuwangi dengan menggunakan kendaraan pribadi karena jarang ada angkutan umum di sekitar sini.

Kawasan hutan lindung yang viral di sosial media dan media televisi ini buka setiap harinya mulai dari pukul 07.30 hingga 18.00. Untuk dapat menikmati suasana asri dan merasakan berada di negeri dongeng ini, Anda tak perlu membayar tiket masuk karena wisata hutan lindung ini gratis.

sumber : detik.com | republika.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini