Demi Generasi Indonesia yang baik Kemenkominfo akan buru Konten Negatif di Dunia Maya

Demi Generasi Indonesia yang baik Kemenkominfo akan buru Konten Negatif di Dunia Maya
info gambar utama

Besok Kementrian Komunikasi dan Informatika akan mulai menelusuri konten konten negatif yang ada di dunia maya. Dengan memiliki mesin baru diharapkan mampu untuk melumpuhkan konten negatif yang ada di dunia maya.Mesin pemburu ini akan merayapi segala konten negatif yang tersebar di internet.

Pengadaan mesin ini sendiri telah dilakukan Agustus lalu dengan menelan biaya hingga Rp194 milar. Dana sebesar itu tidak hanya digunakan untuk membeli teknologi penapisan.

Tapi juga digunakan untuk membiayai tim yang akan mengoperasikan mesin sensor ini. Tim yang mengelola mesin sensor ini akan beranggotakan sekitar 50 orang. Tahun depan Kominfo menganggarkan Rp72 miliar untuk operasional mesin.

Mesin ini diharapkan bisa melakukan sensor dalam skala yang sangat jauh dari pada sebelumnya. Pada beberapa waktu lalu penyensoran dilakukan manual dengan tenaga manusia dan didapatkan dari laporan masyakat.

mesin sensor tersebut akan di tempatkan di lantai delapan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tim Cyber yang menangani operasional mesin akan dinamakan tim Cyber Drone 9. Teguh Arifiyadi selaku kepala Sub Direktorat Penyidikan Kemenkominfo menjelaskan, “mesin Crawling yang mereka pakai bisa mendapatkan jutaan situs dan konten media sosial hanya lewat satu kunci. Kecepatan pengumpulan datanya pun terbilang sangat cepat”.

"Mesin ini mempercepat waktu, meningkatkan volume, dan penindakan oleh penegak hukum," kata Teguh saat ditemui di lantai 8 Kemenkominfo yang jadi markas operasional mesin sensor itu. Pada saat wawancara bersama CnnIndonesia.


Teguh Arifiyadi juga menjadi kepala operasi ddari tim Cyber Drone 9. Dimana dia akan menjadi penanggung jawab atas operasional Mesin pemburu tersebut.


Sumber: cnnindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini