Hujan Meteor Warnai Langit Indonesia Dini Hari Nanti

Hujan Meteor Warnai Langit Indonesia Dini Hari Nanti
info gambar utama

Hujan meteor adalah salah satu momen yang paling ditunggu oleh sebagian orang di dunia, khususnya Indonesia. Langit pada malam itu begitu indahnya di hujani oleh meteor. Tentunya tidak seperti adegan-adegan hujan meteor di film-film,

Pada 3 janurai 2018 dini hari, penduduk Indonesia akan bisa menikmati keindahan hujan meteor Quadrantids yang akan menghiasi langit Indonesia.

Quadrantids merupakan hujan meteor utara yang biasanya terlihat pada Januari. Terlebuh lagi Hujan meteor ini bisa dinikmati dengan mata telanjang dari langit Indonesia. Quadrantid termasuk hujan meteor yang bisa menghasilkan setidaknya 100 – 120 meteor per jam. Akan tetapi untuk tahun 2018, diperkirakan saat puncak hujan meteor pengamat hanya bisa melihat ~40 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 42,2 km/detik. Penyebabnya, tentu saja cahaya Bulan yang menjadi polusi cahaya alami bagi pengamatan. Bulan baru melewati fase Purnama tanggal 2 Januari dan tentu saja Bulan masih dalam keadaan cembung besar sehingga cahaya yang dipantulkan pun masih dominan atau sekitar 99%.

Hujan meteor Quadrantid 2014 di Paris, Prancis | Mike Bryan / Info Anostromy
info gambar

Seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, hujan meteor Quadrantids akan terlihat di seluruh wilayah Indonesia mulai pukul 02.00 dini hari sampai subuh waktu setempat, kata Ketua Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

"Syaratnya, cuaca cerah, tidak terganggu polusi cahaya (dari lampu di sekitar), dan tidak ada penghalang (gedung/pohon) ke arah langit Utara," lanjut Djamal.

Sebelumnya, pihal BMKG mengabarkan bahwa pagi ini (2/1) fenomena supermoon bisa dilihat di Indonesia. Sayang, puncak supermoon tidak terlihat di waktu langit gelap. Sebab fase puncak di Indonesia terjadi saat bulan telah tenggelam.

Supermoon lain akan terjadi akhir Januari mendatang. Beruntung puncak supermoon tersebut bisa dilihat saat langit gelap.

Bagi pengamat langit, waktu yang paling tepat untuk mengamati hujan meteor adalah antara pukul 02.00 - 05.00 waktu setempat. Hujan meteor yang bisa diamati dengan mata telanjang ini akan terlihat di arah timur laut.

"Untuk melihat meteor lebih mudah dengan mata telanjang karena medan pandang lebih luas. Akan tampak seperti bintang yang bergerak cepat, lalu hilang," lanjut Djamal.

Quadrantids tidak sepopuler hujan meteor lain seperti Geminids atau Orionids karena meteornya kalah terang. Quadrantids mudah dilewatkan oleh pengamat langit meski mereka bisa muncul dalam bentuk bola api dengan ekor yang sangat besar dan jelas di langit.

Menurut Hubble Space Telescope milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), diperkirakan 10-40 meteor Quadrantids 2018 akan terlihat di langit tiap satu jam. Jumlahnya akan semakin menurun begitu mendekati subuh, seperti ditulis Space.

"Dalam kondisi cerah kemungkinan dapat terlihat puluhan meteor per jam, walau cahaya Bulan mungkin juga mengganggu," tambah Djamal.

Hujan meteor sendiri sesungguhnya adalah debu-debu sisa komet yang berpapasan dengan Bumi. Ketika debu-debu itu memasuki atmosfer Bumi pada ketinggian 70-100 km, debu-debu tersebut terbakar lalu habis.

Untuk berburu hujan meteor Quadrantid sebaiknya dilakukan dari area yang bebas polusi cahaya artifisial dan area ufuknya tidak banyak penghalang seperti gedung. Jika sudah menemukan lokasi yang tepat, sekarang giliran mencari arah datang Quadrantid. Dalam peta bintang modern, Quadrantid akan tampak di area pertemuan rasi Bootes, Hercules dan Draco atau tak jauh dari asterisme Gayung Besar.

Selain Quadrantid, pengamat juga akan disuguhi kehadiran Mars dan Jupiter yang terbit beriringan sejak pukul 01:42 WIB dan 01:48 WIB.

Sumber: CNNIndonesia.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini