10 Capaian Kemenristekdikti dalam Satu Tahun Terakhir

10 Capaian Kemenristekdikti dalam Satu Tahun Terakhir
info gambar utama

Kementerian riset, teknologi dan pendidikan tinggi (Kemenristekdikti) menggelar acara pemaparan capaian yang telah mereka kerjakan di tahun 2017. Acara yang berlangsung di gedung auditorium gedung D Kemenristekdikti ini di hadiri oleh para pemimpin redaksi media, pimpinan komisi VII DPR RI, Komisi X DPR RI, dan para kepala LNPK Kemenristekdikti. Tujuan kemenristekdikti menggelar acara ini adalah menginformasikan kepada masyarakat tentang beberapa pencapaian yang telah mereka kerjakan.

Nah, berikut adalah beberapa capaian yang telah berhasil Kemenristekdikti lakukan di tahun 2017 :

  1. Beasiswa Bidikmisi

Beasiswa Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang berasal dari pemerintah Republik Indonesia dalam bentuk bantuan dana kepada mereka yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi sampai lulus tepat waktu. Dalam tahun ini sudah banyak lulusan beasiswa yang memperoleh pekerjaan di tempat yang baik.

  1. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik)

Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) adalah beasiswa yang memberikan kesempatan kepada anak-anak Papua dan Papua Barat dan daerah terluar, tertinggal, terdepan (3T) lulusan SMA/sederajat yang berprestasi akademik untuk memperoleh pendidikan tinggi di PTN unggulan. Bantuan yang dikerjakan adalah bantuan dalam hal biaya pendidikan dalam rangka percepatan dan pemerataan di bidang pendidikan tinggi di daerah 3T. Pada tahun 2017 program beasiswa ADik sudah mencangkup 50 kabupaten atau kota daerah 3T.

  1. SPADA Indonesia

SPADA Indonesia atau Sistem Pembelajaran Daring Indonesia adalah salah satu program Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang bermutu di Perguruan Tinggi.

Dengan SPADA maka akan tercipta peluang bagi mahasiswa dari satu perguruan tinggi tertentu untuk dapat mengikuti suatu mata kuliah bermutu tertentu dari perguruan tinggi lain dan hasil belajarnya dapat diakui sama oleh perguruan tinggi dimana mahasiswa tersebut terdaftar.

SPADA Indonesia kini telah bekerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi Penyelenggara yaitu, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Bina Nusantara, AMIKOM, Universitas Pelita Harapan, Universitas Telkom, dan Sekloah Tinggi Pariwisata Trisakti.

  1. Perguruan Tinggi Indonesia Menggunakan Standar Internasional Perguruan Tinggi

Pada tahun 2017 yang lalu Kemenristekdikti menargetkan ada tiga perguruan tinggi dari Indonesia harus masuk ke Top 500 Perguruan Tinggi dunia. Dengan pencapaian tiga Perguruan Tinggi Indonesia yang telah masuk Top 500 Perguruan Tinggi dunia, yaitu Universitas Indonesia (peringkat 277), Institut Teknologi Bandung (peringkat 331), dan Universitas Gajah Mada (peringkat 401).

  1. Kenaikan Jumlah Perguruan Tinggi dengan Akreditasi A

Pada tahun 2017 yang lalu Kemenristekdikti menargetkan ada 53 Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendapatkan akreditasi A, dan ternyata ada 65 Perguran Tinggi di Indonesia yang berhasil mendaoat akreditasi A.

  1. Publikasi Jurnal Ilmiah Indonesia

Di tahun 2017 Indonesia berhasil menadapatkan rangking 6 besar dunia dalam jumlah jurnal terindeks Directory of Open Access Journals (DOAJ) dengan jumlah 1156 jurnal. Sementara untuk jumlah jurnal ilmiah ber ISSN (International Standart Serial Number) Indonesia telah menerbitkan sebanyak 26879 jurnal.

  1. Perkembangan SDM Dosen Indonesia

Untuk program Beasiswa PMDSU Kemenristekdikti telah mengirimkan 52 mahasiswa pasca sarjana untuk kuliah di luar negeri dan 817 di dalam negeri. Sementara itu untuk mahasiswa S3 Kemenristekdikti telah mengirimkan 965 orang ke luar negeri dan 8.488 di dalam negeri.

  1. World class Scholars

Telah ada 40 diaspora dari 11 negara yang pulang ke Indonesia dan memberikan kekuatan di Indonesia di beberapa sektor, yaitu: penguatan poros maritim, kedaulatan pangan, kesehatan masyarakat dan kedokteran, ketahanan dan pengembangan energi, dinamika sosial dan hukum.

  1. Sistem Akreditasi Online

Kemenristekdikti telah melakukan sistem akreditasi dengan cara online dalam rangka lebih mengefesiensikan pekerjaan. Sistem ini telah berhasil menghemat total anggaran sampai 20 Milyar Rupiah.

  1. Revitalisasi Pendidikan Vokasi

Pada tahun 2017 ini Kemenristekdikti telag berhasil menjadikan 12 Politeknik sebagai pilot project, 132 dosen politeknik diberikan pelatihan dan mengambil sertifikat kompetensi internasional, 420 dosen politeknik diberikan pelatihan dan mengambil sertifikat kompetensi nasional, 1400 mahasiswa politeknik diberikan beasiswa untuk mengambl setifikat kompetenis nasional.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini