Indonesia, Malaysia, Thailand Sepakat Tak Lagi Gunakan Dolar AS untuk Perdagangan. Ini Manfaatnya

Indonesia,  Malaysia, Thailand Sepakat Tak Lagi Gunakan Dolar AS untuk Perdagangan. Ini Manfaatnya
info gambar utama

Indonesia, Malaysia dan Thailand sepakat untuk tidak menggunakan dolar AS dalam transaksi perdagangan baik ekspor dan impor. Kesepakatan ini efektif berjalan pada 2 Januari 2018 lalu. Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), dan Bank of Thailand (BOT) meluncurkan local currency settlement (LCS) framework. Kerja sama ini mendorong penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung dalam mata uang lokal.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan, dengan perjanjian kerja sama ini ada beberapa manfaat atau benefit yang didapatkan oleh Indonesia dan kedua negara lainnya. "Bisa mengurangi ketergantungan dolar AS, karena menggunakan mata uang lokal. Misalnya untuk Rupiah ke Ringgit bisa langsung dan tidak perlu membeli US$ dulu baru di konversi ke Ringgit," ujar Agus awal bulan lalu seperti dikutip DetikFinance.

Bank Indonesia | Beritagar
info gambar

"Inisiatif ini merupakan upaya mendorong penggunaan mata uang rupiah, ringgitm dan baht secara lebih luas dalam transaksi perdagangan dan investasi antara ketiga negara," lanjutnya.

Perdagangan antar tiga negara ini tercatat US$ 1,2 triliun atau sekitar 50% dari total perdagangan ASEAN. "Indonesia dengan Malaysia rata-rata secara tahunan US$ 19,5 miliar dan Indonesia dengan Thailand US$ 15 miliar," imbuh Agus.

Untuk operasionalisasi framework LCS rupiah-ringgit, BI dan BNM menunjuk bank-bank antara lain 6 bank di Indonesia dan 5 bank di Malaysia, yakni CIMB Bank Berhad, Hong Leong Bank Berhad, Malayan Banking Berhad, Public Bank Berhad, dan RHB Bank Berhad.

Bank Negara Malaysia | Inceif.org
info gambar

Adapun bank- bank Indonesia yang ditunjuk adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

Untuk operasionalisasi framework LCS rupiah-bath, BI dan BoT menunjuk bank-bank antara lain 5 bank di Indonesia dan Thailand, antara lain Bangkok Bank PCL, Bank of Ayudhya PCL, Kasikornbank PCL, Krungthai Bank PCL, dan Siam Commercial Bank PCL.

Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan Bank Indonesia Nanang Hendarsah menjelaskan dengan kerja sama ini diharapkan biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. "Biasanya kalau mau transaksi menggunakan Thailand Baht kan harus beli dolar AS dulu, kalau sekarang langsung beli kan spreadnya lebih kecil," ujar Nanang.

Bank of Thailand | Straitstimes.com.sg
info gambar



Selain itu, kerja sama ini akan mendorong pengembangan pendalaman pasar keuangan. Yakni mengurangi ketergantungan valuta asing (valas) dolar AS.

Gubernur Bank of Thailand, Veerathai Santiprabhop menjelaskan kerja sama ini bisa mengurangi ketergantungan penggunaan dolar AS yang volatil. Kemudian ini juga akan mempercepat transaksi antar negara dengan mengurangi step yang biasanya lebih banyak dilakukan di pasar keuangan.

"Kerja sama ini akan membuat transaksi perdagangan dan hubungan antar negara bisa lebih baik," jelas Veerathai.

Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Muhammad bin Ibrahim mengungkapkan peluncuran local currency settlement framework ini bisa mendorong penggunakan mata uang lokal pada transaksi perdagangan antar negara.

"Ini akan memberikan dampak signifikan kepada negara karena bisa mempercepat transaksi pembayaran tanpa harus membeli US$ terlebih dahulu," imbuh dia.

Sumber : Detikfinance.com | Ekonomi.Kompas.com

Agus menyebutkan, perdagangan antar tiga negara ini tercatat US$ 1,2 triliun atau sekitar 50% dari total perdagangan ASEAN. "Indonesia dengan Malaysia rata-rata secara tahunan US$ 19,5 miliar dan Indonesia dengan Thailand US$ 15 miliar," imbuh Agus.

Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan Bank Indonesia Nanang Hendarsah menjelaskan dengan kerja sama ini diharapkan biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. "Biasanya kalau mau transaksi menggunakan Thailand Baht kan harus beli dolar AS dulu, kalau sekarang langsung beli kan spreadnya lebih kecil," ujar Nanang.

Selain itu, kerja sama ini akan mendorong pengembangan pendalaman pasar keuangan. Yakni mengurangi ketergantungan valuta asing (valas) dolar AS.

Gubernur Bank of Thailand, Veerathai Santiprabhop menjelaskan kerja sama ini bisa mengurangi ketergantungan penggunaan dolar AS yang volatil. Kemudian ini juga akan mempercepat transaksi antar negara dengan mengurangi step yang biasanya lebih banyak dilakukan di pasar keuangan.

"Kerja sama ini akan membuat transaksi perdagangan dan hubungan antar negara bisa lebih baik," jelas Veerathai.

Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Muhammad bin Ibrahim mengungkapkan peluncuran local currency settlement framework ini bisa mendorong penggunakan mata uang lokal pada transaksi perdagangan antar negara.

"Ini akan memberikan dampak signifikan kepada negara karena bisa mempercepat transaksi pembayaran tanpa harus membeli US$ terlebih dahulu," imbuh dia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini