Indonesia Coffee Events 2018: Coffee For Unity

Indonesia Coffee Events 2018: Coffee For Unity
info gambar utama

Segelas kopi sekarang sudah bersahabat dengan internet dan laptop atau ponsel. Sering kita jumpai banyak kaum milineals yang menggenggam secangkir kopi sambil memperhatikan layar laptop atau ponselnya. Gaya hidup seperti inilah yang sedang terjadi di zaman sekarang. Rupanya kopi sudah lebih menggaet hati masyarakat Indonesia.

Kemajuan industri coffee shop yang ada di Indonesia juga tak lepas dari peran seorang Barista si pembuat kopi. Kopi yang kita nikmati ternyata telah mengalami proses panjang lewat formula dan eksperimen tanpa henti dari para barista. Barista harus memliki kompetensi untuk dapat menghadirkan produk kopi yang optimal.

Untuk itu Indonesia Coffee Events (ICE) 2018 diadakan lagi tahun ini. ICE adalah sebuah kompetisi kopi nasional tahunan untuk mengangkat potensi kopi lokal, dari petani hingga barista sehingga muncul inovasi-inovasi baru yang dapat lebih mengangkat industri kopi di nusantara.

Empat Kompetisi Besar

ICE 2018 memiliki gelaran kompetisi besar, yaitu; Indonesia Latte Art Championship (ILAC) 2018, Indonesia Brewers Cup (IBC) 2018, Indonesia Barista Championship (IBrC) 2018, dan Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC) 2018. Kompetisi ini akan digelar di dua regional. Kota Surabaya terpilih sebagai kota untuk mewakili Indonesia bagian timur, babak penyisihan akan dilaksanakaan di Pakuwon Mall Surabaya mulai tanggal 19 – 21 Januari. Kota Jakarta terpilih untuk Indonesia bagian barat, babak penyisihan akan dilaksanakan di PIK Avenue Mall mulai tanggal 1-4 Februari. Setelah itu para finalis IBC akan bertanding di FHT Bali pada tanggal 1-3 Maret dan finalis ICTC, ILAC, dan IBrC akan bertanding di Hotelex Jakarta pada tanggal 18-20 Juli.

Ketua panitia ICE 2018 Yudistira Bawono mengatakan bahwa tujuan ICE digelar di dua regional adalah memberi kesempatan luas bagi seluruh barista di tanah air.

Nantinya pemenang IBrC akan dikirim sebagai delegasi Indonesia di ajang World Barista Championship (WPC) di Amsterdam, pemenang IBC akan dikirim ke ajang World Brewers Cup Championship (WBrC), pemenang ICTC akan dikirim ke ajang World Cup Tasters Championship (WCTC) di Dubai, dan pemenang ILAC akan dikirim ke ajang World Latte Art Championship (WLAC) yang akan diselenggarakan di Brazil.

Prestasi Tahun Lalu

ICE telah tujuh kali digelar dan Yoshua Taru berhasil menjadi pemenang tiga tahun terakhir di IBrC. Yoshua sebagai pemenang IBrC telah berhasil menduduki peringkat 13 World Barista Championship, Ovie Kurniawan menduduki peringakt 18 World Latte Art Competition (WLAC), Dimas Julianur Fajar di peringkat 13 World Cup Taster Championship (WCTC), dan Harison Chandra di peringkat 7 World Brewers Cup (WBrC).

“Target tahun ini Indonesia bisa masuk ke 10 besar peringkat dunia. Tapi lebih dari itu tujuan ICE adalah memperjuangkan industri kopi Indonesia di mata dunia,” kata Yoshua pada saat acara press confrence ICE 2018 di Atotel Hotel, Jakarta (11/1)

Yoshua juga menambahkan bahwa menjadi barista bukan hanya sekedar pekerjaan semata, tetapi barista juga merupakan ujung tombak industri kopi itu sendiri.

Tak Hanya Kompetisi Kopi

Tak hanya penggeliat industri kopi ataupun barista yang dapat menikmati acara ICE ini namun seluruh pecinta kopi dari mulai petani hingga kamu yang membaca artikel ini dapat menikmatinya. ICE juga akan menggelar Coffee Village.Coffee Village adalah sebuah mini bazar yang akan diikuti oleh puluhan coffee shop dan berbagai penggiat industri kopi.

“Seperti tema kita tahun ini, coffee for untiy, yang tujuannya adalah membuktikan bahwa kopi sangup mempererat kebhinekaan maka kami ingin mempererat masyarakat dan pecinta kopi lewat ICE 2018,” tambah Yudistira.

Coffee village akan diadakan di Pakuwon Mall Surabaya pada tanggal 19-21 Januari yang bersamaan dengan kompetisi regional timur dan di PIK Avenue Jakarta tanggal 1-4 Februari bersamaan dengan kompetisi di regional barat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini