Koto Tinggi, Ibu Kota Indonesia Tahun 1948

Koto Tinggi, Ibu Kota Indonesia Tahun 1948
info gambar utama

Koto Tinggi adalah sebuah desa kecil di sebelah barat Indonesia, sekitar 80 kilo meter dari kota Bukittinggi. Tak banyak yang tahu tentang desa kecil ini, daerah elok nan sejuk yang diapit oleh lembah ini ternyata sempat menjadi Ibu Kota Indonesia pada tahun 1948. Pada tahun 1948 Indonesia sedang dalam keadaan darurat dan dibentuklah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Daerah yang berada di 1525 meter di atas permukaan laut ini akan memberikan kesan tersendiri kepada setiap pengunjungnya karena merupakan tempat yang memiliki nilai sejarah.

Semua berawal Kala Yogyakarta menjadi Ibu Kota RI jatuh ke tangan Belanda yang hendak kembali menguasai wilayah RI melalui Aksi Agresi Militer II. Seluruh pejabat tinggi Republik Indonesia ditangkap, seperti Soekarno dan Hatta.

Sjafroeddin Prawiranegara kemudian diberikan mandat oleh Soekarno dan Hatta untuk mendirikan PDRI. Sjaf akhirnya memilih Koto Tinggi sebagai Ibu Kota PDRI dan kemudian membentuk susunan menteri yang didominasi oleh tokoh-tokoh yang berasal dari Sumatera seperti Daud Beureuh. PDRI dibentuk untuk mematahkan anggapan dunia bahwa Indonesia sudah menyerah pada Belanda.

Sjaf memilih Koto Tinggi karena tempatnya yang strategis, sebab keperluan logistik bisa masuk dari segala penjuru daerah mulai dari barat, timur, utara dan selatan. Selain itu Koto Tinggi adalah tempat yang tidak mudah untuk diketahui pihak Belanda. Karena begitu sulitnya untuk mengetahui di mana pusat pemerintahan PDRI waktu itu, Belanda menyebut Koto Tinggi “somewhere in the jungle.

Salah satu peristiwa sejarah PDRI yang terkenal adalah Peristiwa Sutujuah Batur pada tanggal 15 Januari 1949. Peristiwa penyerangan oleh pasukan Belanda kepada pasukan Indonesia ini telah menewaskan puluhan nyawa.

Setelah PDRI dibentuk, beberapa bulan kemudian Soekarno dibebaskan dan kembali memimpuin RI. Misi PDRI akhirnya berhasil untuk mempertahankan keberadaan Indonesia di mata dunia.


Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini