Sebagaimana rilis yang diterima GNFI, Squline mengungkapkan bahwa metode belajar secara daring dinilai memiliki beberapa keunggulan seperti lebih hemat waktu, biaya serta dianggap lebih efektif. Hemat waktu karena belajar secara daring dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Sementara dari segi biaya, metode belajar daring tidak memerlukan biaya-biaya fisik seperti ruang kelas.
Squline pun mengungkapkan dalam laporan Indonesia Digital Education and E-Learning Market Outlook 2018 bahwa selama lima tahun terakhir telah terjadi peningkatan kolaborasi antara institusi pendidikan dan penyedia pendidikan digital. Kolaborasi ini akan melengkapi kelas-kelas konvensional dengan fasilitas pendidikan digital.
Lebih lanjut, dalam laporan tersebut juga dinyatakan bahwa lembaga pendidikan di Indonesia dinilai lebih menerima penerapan pembelajaran yang sarat dengan teknologi. Kemajuan-kemajuan teknologi di pendidikan Indonesia dipandang akan mampu memberikan manfaat lebih bagi institusi pendidikan dan juga institusi pelatihan keahlian seperti tes daring, tutorial, video streaming dan metode-metode lainnya.
Karena alasan inilah masa depan teknologi edukasi di Indonesia dipandang cerah oleh Squline. Tidak hanya bagi perusahaan atau pun institusi, tetapi juga cerah untuk para siswa yang mampu memanfaatkan pendidikan secara digital.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi pendidikan secara digital tersebut adalah untuk belajar bahasa yang selama ini telah dilakukan oleh Squline. Squline memandang bahwa kebutuhan terhadap keterampilan bahasa asing di Indonesia terus meningkat seiring dengan tuntutan persaingan dunia kerja. Membanjirnya investor dari Tiongkok maupun Amerika Serikat di dunia teknologi pun kemudian mendorong tenaga kerja domestik untuk bisa berbahasa Inggris ataupun Mandarin. Oleh karena itu Squline menawarkan sebuah metode belajar berbasis digital yang efektif dan efisien.
“Kami percaya cara terbaik untuk belajar bahasa adalah belajar dari guru asing melalui interaksi dengan guru professional sebanyak mungkin. Semua sesi belajar menggunakan teknologi One on One Live Video, serta menciptakan lingkungan terbaik untuk mengembangkan keterampilan mendengar dan lisan dengan cara yang menyenangkan dan efektif. Siswa tidak hanya melihat dan mendengar guru melalui video tetapi kami juga memberikan panduan pelajaran dan materi pembelajaran berdasarkan tingkat keahlian siswa,” ujar CEO Squline, Tomy Yunus.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News