Callind, Media Sosial Buatan Anak Bangsa yang akan Menyaingi Facebook dan Whatsapp

Callind, Media Sosial Buatan Anak Bangsa yang akan Menyaingi Facebook dan Whatsapp
info gambar utama

Rasanya sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan media sosial sebagai platform untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, maupun rekan kerja. Terbukti, berdasarkan temuan Tetra Pak Index 2017, masyarakat Indonesia yang menggunakan internet berjumlah 132 juta orang, dan hampir separuhnya aktif menggunakan media sosial. Sehingga peran media sosial seperti Facebook, Whatsapp, maupun Instagram begtiu vital di Indonesia.

Realitas seperti itu nampaknya dinilai oleh Novi Wahyuningsih, perempuan asal Kebumen Jawa Tengah, sebagai peluang untuk turut mengembangkan media sosial yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Novi berhasil menciptakan media sosial yang kemudian diberi nama Callind, yang dimaksudkan pada singkatan dari Calling Indonesia ataupun Calling International. Karena Novi memiliki visi bahwa media sosial ini tidak hanya digunakan di Indonesia, namun hingga seluruh dunia.

Lalu apa fitur-fitur yang dibawa oleh Callind? Aplikasi ini pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan media sosial lainnya yang berfokus pada fitur chat baik pribadi maupun kelompok, voice chat, maupun sharing media seperti foto, video, dan suara. Hanya saja, Calling memiliki keunikan tersendiri yang diharapka mampu menjawab kebutuhan pengguna media sosial.

Caling mengombinasikan fitur seperti chat messenger, telepon, dan juga iklan kreatif. Yang dimaksud dengan fitur iklan gratis adalah kesempatan bagi pengguna aplikasi Callind untuk memasang iklan gratis yang kemudian ditampilkan dalam fitur advertise, sehingga tidak mengganggu fungsi chat dalam aplikasi tersebut. Selain memasang iklan, pengguna juga dapat melakukan transaksi di dalamnya.

Pemberian bonus juga menjadi fitur khas dari Callind. Pengguna media sosial ini memiliki kesempatan untuk memperoleh bonus dari iklan yang diklik pada aplikasi tersebut. Selain itu, ketika pengguna sukses mengajak rekan-rekannya untuk turut menginstall aplikasi tersebut, maka peluang untuk mendapatkan bonus lebih besar.

"Kebutuhan komunikasi berkembang dari waktu ke waktu. Callind dikembangkan untuk menjawab kebutuhan komunikasi bukan sekadar untuk chat dan call, namun bisa untuk pasang iklan atau jual beli produk," ungkap Novi.

Walaupun Aplikasi Callind belum dirilis secara resmi, namun aplikasi tersebut telah dapat diunduh melalui Play Store dan cukup diminati oleh masyarakat luas. Hingga tanggal 15 Januari 2018, Aplikasi Callind telah digunakan oleh 138 ribu pengguna internet. Tidak hanya digunakan oleh masyarakat Indonesia, ternyata aplikasi ini juga telah diunduh oleh pengguna dari 15 negara lainnya.

Novi Wahyuningsih, sang pencipta aplikasi tersebut masih tergolong muda. Namun semangatnya untuk bergelut di perusahaan berbasis teknologi informasi begitu besar. Di usia 25 tahun, Novi kini telah berada pada posisi Direktur Utama di PT Wahyu Global Abadi, PT Rise Solution International dan PT Callind Network International yang bermarkas di Kebumen, Semarang, dan Jakarta. Callind adalah salah satu dari produk-produk teknologi yang berhasil diciptakan oleh perusahaan Novi.

Berada di posisi puncak tiga perusahaan teknologi, tidak membuat Novi puas begitu saja dengan pencapaiannya. Aplikasi Callind diharapkan mampu mencapai 5 juta pengguna di akhir 2018, sehingga aplikasi yang akan dirilis resmi pada Februari 2018 ini harus terus dikembangkan agar diterima masyarakat luas.


Sumber: tribunnews.com | inet.detik.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini