Jepang-Indonesia Jajaki Kerjasama Konservasi Sungai Citarum

Jepang-Indonesia Jajaki Kerjasama Konservasi Sungai Citarum
info gambar utama

Presiden Joko Widodo memberikan perhatian terhadap pencemaran di Sungai Citarum yang telah berada di posisi lampu kuning.

Pada saat bertemu dengan utusan khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Toshihiro Nikai dan delegasi, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1), Jokowi sempat menyingung masalah tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, Jokowi menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama dengan Jepang terkait pencemaran di Sungai Citarum.

Joko Widodo terima utusan khusus PM Shinzo Abe. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
info gambar

Pihak Jepang yang diwakili wakil menteri Lingkungan Hidupnya, tertarik untuk menjajaki kemungkinan investasi di Sungai Citarum tersebut.

"Ada diskusi juga mengenai kerja sama yang bersifat lingkungan hidup, misalnya untuk Sungai Citarum dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Jepang juga akan meninjau Sungai Citarum untuk menjajaki awal kerja sama. Apa yang dapat dilakukan Indonesia dengan Jepang untuk Sungai Citarum," kata Retno LP Marsudi seperti yang dikutip Kumparan.

Seperti yang dilaporkan Antara, Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat, vital untuk hajat hidup warga, termasuk di antaranya sumber air minum bagi 27,5 juta warga di Jawa Barat maupun DKI Jakarta dan irigasi untuk 420 ribu hektare sawah.

Sungai Citarum. Foto: USEP USMAN NASRULLOH/PR
info gambar

"Di aliran sungai ini juga ada tiga PLTA, Saguling, Cirata, dan Jatiluhur yang mampu menghasilkan daya listrik 1.400 MW," kata Presiden.

Persoalan revitalisasi Citarum beberapa kali dibahas dalam rapat terbatas, yang terakhir adalah ratas di Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (16/1) lalu.

Dalam ratas, Jokowi menegaskan revitalisasi Sungai Citarum akan menjadi contoh pengelolaan daerah aliran sungai di wilayah lain sehingga harus dilakukan sebaik-baiknya.

Dia mematok target revitalisasi Sungai Citarum selesai dalam tujuh tahun mendatang serta menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahan baik pusat maupun daerah bekerja sama.

Pengelolaan sungai termasuk revitalisasi Citarum, kata Jokowi, harus terintegrasi mulai dari penyiapan konsep, pelaksanaan, hingga pengawasan di lapangan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini