Seperti diberitakan Kontan (22/1) Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh menjelaskan bahwa produksi kapal perang tahun 2018 ini akan meningkat dibandingkan dua tahun yang lalu. "Target kmi untuk tahun ini ada empat kapal cepat rudal yang 60 meter pesanan dari TNI AL, kemudian juga target ekspor kami di Malaysia bisa dapat dua, di Thailand itu targetnya ada satu kapal, dan bebrapa dari negara Afrika," ujar Budiman.
KCR-60 yang dikerjakan oleh PT PAL untuk TNI AL sejatinya merupakan pesanan tahap kedua. Setelah sebelumnya PT PAL berhasil menyelesaikan pembuatan tiga kapal rudal serupa dan diserahkan pada TNI AL pada tahun 2014 yang lalu. Ketiga kapal tersebut adalah KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630. Namun untuk KCR-60 generasi kedua diklaim PT PAL bahwa kapal ini akan lebih tangguh dibandingkan KCR generasi pertama. Ditargetkan pada bulan Juli 2018 kapal ini telah selesai dikerjakan dan diserahkan pada TNI AL.
Baca juga: Ternyata Ini Arti Kode Angka Pada Lambung KRI di Indonesia
Sementara untuk ekspor produk PT PAL tidak hanya akan masuk ke pasar ASEAN tetapi juga afrika seperti negara Senegal, Kongo, Guinea Bissau dan Burkina Faso.
Kapal KCR sendiri merupakan kapal buatan PT PAL yang seratus persen dibuat di Indonesia, di kota Surabaya. Kapal ini memiliki panjang 60 meter, lebar 810 meter dengan kecepatan maksimum sebesar 28 knot. Kapal yang termasuk dalam kelas Fast Missile Boat ini dapat diawaki 43-55 personel dengan senjata artileri yang cukup kuat sehingga mampu untuk digunakan dalam misi-misi serangan cepat.
Kemampuan produksi kapal ini oleh PT PAL tentu saja menjadi bukti bahwa teknologi industri strategis Indonesia patut dibanggakan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
