Empat Pembangkit Listrik Tenaga Angin Bakal Beroperasi Tahun Ini

Empat Pembangkit Listrik Tenaga Angin Bakal Beroperasi Tahun Ini
info gambar utama
Indonesia semakin intensif membangun pembangkit energi ramah lingkungan. Beberapa pembangkit tersebut sedang dibangun dan beberapa telah siap untuk dioperasikan. Tahun ini, empat Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) akan dioperasikan di beberapa tempat.

Sebagaimana diberitakan CNN Indonesia (25/1) PLTB yang akan beroperasi tahun 2018 ini adalah PLTB Sidrap I, PLTB Sidrap Tahap II, PLTB Jeneponto, dan PLTB Tanah Laut. PLTB Sidrap terdapat di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Sulawesi Selatan, PLTB Jeneponto terdapat di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dan PLTB Bayu Tanah Laut terdapat di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan bahwa PLTB-PLTB tersebut merupakan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang terjangkau untuk masyarakat. "Ketiganya, harganya sangat ekonomis. Artinya terget EBT tercapai dan harga listrik murah untuk rakyat juga terwujud," ujarnya.

PLTB Sidrap I sendiri memiliki kapasitas listrik sebesar 70 Megawatt (MW) dan PLTB Sidrap II memiliki kapasitas listrik 50 MW. Sementara PLTB Jeneponto memiliki kapasitas 60 MW dan akan beroperasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada tahun 2018. Sedangkan PLTB Tanah Laut yang akan dibangun dengan tiga tahap, tahap I berkapasitas sebesar 70 MW, tahap II sebesar 20 MW, dan tahap ketiga berkapasitas 60 MW ditargetkan mampu COD pada tahun 2021.

Agung pun menjelaskan bahwa pemerintah memang berkomitmen untuk mengembangkan EBT di Indonesia. Selama ini pembangkit EBT terus menambah kontribusi terhadap kebutuhan listrik di Tanah Air. Menurutnya sejak tahun 2011 pembangkit listrik terbarukan di Indonesia mampu tumbuh sebsar 10 persen setiap tahunnya. "Catatan ini adalah bukti komitmen pemerintah dalam mengembangkan EBT," ujarnya.

Sejak tahun 2011 EBT yang telah terpasang memiliki kapasitas sebesar 5,16 Gigawatt (GW). Di tahun berikutnya, terjadi peningkatan 6,2 persen menjadi 5,48 GW. Dan pada tahun 2013 EBT mampu tumbuh sebesar 21,1 persen menjadi sebesar 6,6 GW. Berlanjut pada tahun 2014, EBT naik 13,3 persen ke angka 7,5 GW. Sementara di tahun 2015 dan 2016 EBT telah mencapai angka 8,4 GW dan 8,8 GW. Dan terakhir tahun 2017 yang lalu pembangkit EBT diprediksi telah mencapai tingkat 9,1 GW.

Indonesia sendiri sampai saat ini telah menikmati elektrifikasi hingga mencapai 94,91 persen dan diperkirakan akan mencapai tingkat 99,99 persen di tahun 2019. Bila hal tersebut dapat terjadi, maka seluruh rakyat Indonesia tidak lama lagi akan bisa menikmati akses listrik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini