Berdasarkan rilis yang diterima GNFI, Putri bertolak menuju Argentina pada 27 Januari yang lalu membawa bendera program "Jelajah Putri" di bawah naungan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI). Program ini sendiri memiliki visi "7 Puncak, 2 Kutub, 7 Pilar Edukasi". Usai menyelesaikan misi Aconcagua, rencananya Putri akan melajutkan petualangan berikutnya pada periode Juni 2018-Mei 2019.
“Ini merupakan pendakian keempat, setelah sebelumnya menyelesaikan pendakian di 3 puncak, yaitu Kilimanjaro, Carstensz Pyramid, dan Elbrus pada kurun waktu Februari 2016-Juli 2017,” jelas Putri.
Dalam program ini Putri tidak hanya melakukan membawa bendera Universitas Indonesia tetapi dirinya juga membawa kampanye pendidikan yang akan mendukung sekolah alam dan kamp pembelajaran sains teknologi berbasis lingkungan di Papua. Di kamp ini nantinya akan terdapat pembelajaran tentang Science, Technology, Engineering, & Mathematics (STEM) kepada anak-anak pedalaman, terutama untuk perempuan. Kamp pertama rencananya akan berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar dalam acara Festival Puncak Papua.
Untuk mendukung kampanye pendidikan tersebut, Putri berencana menyelesaikan 7 puncak tertinggi di 7 benua atau 7 Summit, yakni puncak Kilimanjaro di Afrika, Puncak Jaya (Cartenz Pyramid) di Indonesia/Australia, Elbrus di Eropa, Aconcagua di Amerika Selatan, Denali di Amerika Utara, Vinson Massif di Antartika dan Everest di Asia. Daftar puncak tertinggi ini merupakan daftar puncak tertinggi dunia menurut daftar Messner.
Tidak cukup dengan tujuh puncak dunia, Putri juga akan menjelajahi Kutub Utara dan Kutub Selatan. Bila Putri berhasil menyelesaikan misi ini, Putri akan masuk dalam daftar The Explorers Grand Slam.
The Explorers Grand Slam sendiri merupakan gelar yang disematkan bagi penjelajah yang telah menyelesaikan 7 puncak dunia dan juga 2 kutub, kutub utara dan kutub selatan. Hingga saat ini di seluruh dunia baru terdapat 60 orang yang berhasil dengan 14 orang diantaranya adalah perempuan.
Sementara itu, Ketua Umum ILUNI UI, Arief Budhy Hardono, menjelaskan bahwa ILUNI UI mendukung program ini dalam hal pengumpulan dana dan basis legal penyelenggaraan kegiatan. “Dukungan ini diberikan karena misi ini tidak hanya sekedar pendakian, namun juga suatu penjelajahan yang holistik untuk membawa perubahan dan kontribusi dalam bidang pendidikan di Papua dan daerah pedalaman Indonesia lainnya”, ungkap Arief.
Dengan berangkatnya Putri menuju tujuh puncak dunia, maka saat ini terdapat tiga perempuan Indonesia yang dalam proses untuk mencapai seven summit dunia. Sebelumnya dua mahasiswi asal Universitas Parahyangan Mathilda Dwi Lestari dan rekannya Fransisca Dimitri Inkiriwang telah berhasil menyelesaikan enam puncak dunia dan hanya tersisa puncak Everest sebagai puncak terakhir.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
