Hutan Lindung Tawangmangu Jawa Tengah Akan Punya Taman Sakura

Hutan Lindung Tawangmangu Jawa Tengah Akan Punya Taman Sakura
info gambar utama

Warga Karanganyar, Solo, Sragen dan sekitarnya harus bersiap-siap melihat wajah baru dari kaki Gunung Lawu. Pasalnya, Kawasan Hutan Lindung Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah nantinya akan memiliki Taman Sakura di Lawu (Sakral).

Proses pembangunan Taman Sakura ini melibatkan berbagai pihak, yaitu: 1/ Balai Litbang Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS). 2/ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Solo. 3/ Perum Perhutani KPH Surakarta. 4/ Kebun Raya Cibodas-LIPI. 5/ Fakultas MIPA-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. 6/ PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Akan ada 60 batang Pohon Sakura yang nantinya akan di tanam di wilayah sebesar 1,2 hektar, dan dalam lima tahun mendatang akan diperluas menjadi 5 hektar. Pohon Sakura diharapkan dalam 2-3 tahun kedepan sudah bisa berbunga.

“Sakura di Osaka Jepang indah sekali. Saya ingin kelak kemudian hari terjadi di sini (Taman Sakura Tawangmangu). Saya ingin siapapun nanti akan merawatnya, berikan pemandangan, kebersihan, dan tempat yang bagus, sehingga tidak hanya indah digambar tapi kenyataannya juga indah,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat memberikan sambutan pada acara puncak peringatan 60 tahun diplomatik Indonesia – Jepang, di Tawangmangu, akhir Januari kemarin, seperti yang dilansir dari tempo.co

Pohon Sakura sendiri merupakan pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genusPrunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot. Nama Sakura berasal dari kata Saku, yang dalam bahasa Jepang berarti Mekar, dan Ra adalah sebuah tambahan untuk menyatakan bentuk jamak.

Pohon Sakura adalah pohon yang hanya berbunga setahun sekali, biasanya saat akhir musim dingin hingga awal musim panas.

Taman Sakral ini nantinya akan didesain seperti pegunungan dan cakra manggilingan (sebuah filosofi atau keyakinan berputarnya roda kehidupan baik mikro maupun makro). Kedua desain tersebut juga merupakan bentuk akulturasi dari dua budaya. Sakura, gunungan dan cakra manggilingan merupakan simbol-simbol kefanaan kehidupan, yang dilingkupi adanya kebahagiaan, kesedihan, kemunduran, maupun kejayaan yang silih berganti namun perlu dimotivasi untuk menggapai akhir kesempurnaan dalam keabadian.

Pembangunan Taman Sakral juga merupakan salah satu upaya memperingati hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.


Sumber: Tempo.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini