Institut Teknologi Sepuluh Nopember Bakal Uji Coba Mobil Ramah Lingkungan Keliling Indonesia

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Bakal Uji Coba Mobil Ramah Lingkungan Keliling Indonesia
info gambar utama
Universitas paling inovatif tahun 2017 versi Kemenristekdikti, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengumumkan rencana untuk menguji coba tiga mobil ramah lingkungan buatannya. Tiga mobil ramah lingkungan tersebut akan diuji di medan yang tidak biasa, yakni dengan mengelilingi Indonesia.

Sebagaimana diberitakan CNN Indonesia (12/2) uji coba ini merupakan upaya untuk meningkatkan riset tentang kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Nantinya mobil buatan ITS tersebut akan melintasi 35 provinsi di Indonesia dengan titik awal dari ujung barat Indonesia, Sabang, Aceh hingga ke ujung timur Indonesia di Merauke, Papua. Diperkirakan misi ini akan memakan waktu hingga 100 hari atau kurang lebih empat bulan.

Direktur Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI SKO) ITS, Muhammad Nur Yuniarto menjelaskan bahwa upaya ini juga akan menjadi ajang pembuktian seberapa berkualitas infrastruktur Indonesia. "Dari sini akan terlihat apakah inisiasi pemerintah dalam mengintegrasikan infrastruktur Indonesia betul-betul terwujud atau tidak," katanya.

Tiga kendaraan ramah lingkungan yang diuji kali ini merupakan kendaraan tenaga listrik murni bernama Blits. Ketiga-tiganya merupakan kendaraan buatan PUI SKO ITS.

Mobil pertama didesain layaknya mobil reli off-road yang menggunakan motor berdaya 100 kilowatt (kW) dengan transmisi Continuously Variable Transmission (CVT). Mobil kedua adalah Blits Penjelajah hybrid yang menggabungkan motor listrik dan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar minyak jelantah. Kedua mobil ini merupakan pengembangan dari mobil Ezzy II karya ITS. Sedangkan mobil terakhir merupakan kendaraan konvensional berbasis desain Ford Ranger yang telah dimodifikasi sistem bahan bakarnya sehingga juga mampu menggunakan minyak jelantah.

"Mobil tersebut dalam proses dan target bulan Juni sudah selesai dibangun mobilnya," jelas Nur.

Selain sebagai upaya riset, ITS berharap penjelajahan ini akan menjadi upaya promosi penggunaan energi ramah lingkungan untuk transportasi di Indonesia. Institut teknologi yang lahir pada 10 November 1957 itu berusaha membuktikan bahwa peneliti energi ramah lingkungan dan juga perancang kendaraan ramah lingkungan di Indonesia tidak kalah dengan peneliti asing.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini