Baru-baru ini, sebuah survey mengungkapkan bahwa Jakarta merupakan satu dari kota-kota yang memimpin bisnis digital di dunia.
Berdasarkan laporan dari Connecting Commerce selaku unit bagian dari Economist Intelligence, Jakarta berada di peringkat 8 diantara 45 kota di dunia dengan tingkat kesiapan lingkungan tertinggi dalam transformasi digital, mengalahkan London, Madrid, New York, serta negara tetangga terdekat, Singapura.
Dari survey yang dilakukan terhadap 2620 pelaku bisnis di 45 kota seluruh dunia, Jakarta memiliki performa terbaik dalam pengembangan teknologi baru serta inovasi dan kewiraswastaan.
Sebagai kota dengan ekonomi yang berkembang dan menjadi naungan bagi 4 perusahaan startup bernilai diatas 1 milyar dollar Amerika, atau dikenal dengan sebutan unicorns, Jakarta berjalan lebih baik dalam 2 kategori dibandingkan dengan Singapura, yang memiliki karakteristik serupa sebagai sebuah kota.
Posisi Jakarta berada di bawah Shanghai, Manila, dan Bangalore yang termasuk sebagai kota di Asia di dalam daftar tersebut.
"Banyak responden percaya bahwa kebijakan yang diaplikasikan di tingkat kota memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kesuksesan digital bisnis dibandingkan dengan yang berasal dari tingkat nasional. Pandangan ini sangat kuat terutama di kota-kota metropolitan Asia seperti Shanghai, Beijing, Bangalore, dan Jakarta, tapi juga berlaku di Barcelona dan New York," dilansir dari laporan tersebut.
Pemimpin Asosiasi Fintech Indonesia di bidang peraturan publik, Ajisatria Suleiman, mengatakan bahwa jelas Jakarta bukan Sillicon Valley yang berada di San Fransisco, dimana banyak perusahaan teknologi berkelas dunia dan pelaku bisnis dengan kemampuan profesional bertempat tinggal.
Kekuatan Jakarta berasal dari komunitas startup dan coworking spaces, dimana para pelaku usaha digital dapat bertemu dengan satu sama lain dan berbagi ide, terangnya.
"Pertumbuhan teknologi dan digital di Jakarta saat ini sangat pesat. Jakarta digadangkan menjadi seperti Cina di Asia Tenggara," ucap Ajisatria, dilansir dari The Jakarta Post
Ia mengatakan sekitar 80 hingga 90 persen dari perusahaan finance technology saat ini berkembang di ibukota.
Rieka Handayani, pimpinan hubungan masyarakat untuk Indonesian E-Commerce Association (idEA) mengucapkan bahwa peraturan administrasi Jakarta sangat membantu dalam proses perizinan bisnis bagi startup.
"Proses untuk mendapatkan izin tersebut kini tidak serumit di masa lalu, dimana diminta banyak sekali dokumen sebagai penunjang. Kini, selama memiliki rencana bisnis dan model sumber pendapatan, izin tersebut sudah dapat didapatkan," ucap Rieka.
Beberapa member idEA menyebutkan proses perizinan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, seperti Bandung dan Yogyakarta, semakin mudah dengan adanya dukungan dari pemerintah terhadap bisnis digital.
Banyak sekali terdapat coworking spaces serta kantor virtual yang disediakan oleh pemerintah ataupun swasta yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis digital.
Administrasi kota sendiri saat ini memiliki dua coworking space — JSC Hive, di Kuningan, South Jakarta dan Jakarta Creative Hub di Kebon Melati, Tanah Abang.
Komitmen untuk memudahkan izin bisnis datang langsung dari Presiden Joko Widodo, yang telah menargetkan untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam survey tahunan mengenai kemudahan usaha dari Bank Dunia.
Jakarta merupakan salah satu kota yang disurvey dalam studi tersebut.
Sumber: Diterjemahkan dari Seasia.co
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News