Beberapa waktu lalu, Kampung Warna – Warni atau Kampung Pelangi menjadi tren yang cukup marak di Indonesia. Di hampir setiap daerah terdapat satu atau dua kampung pelangi dengan perumahan yang dicat beragam warna cerah. Hal ini menjadi kenikmatan tersendiri, dengan memberi keuntungan secara wisata dan pemberdayaan lingkungan kampung. Banyak kampung yang semula kumuh disulap dengan wanra sedemikian rupa dan menjadi ikon tersendiri dari suatu tempat.
Namun ada yang berbeda dengan sebuah kampung kumuh di Kota Tual, Provinsi Maluku. Alih – alih menjadi kampung warna – warni, Kiom disulap menjadi kampung merah putih. Nasionalis, dan sarat akan pesan – pesan perjuangan. Sejak dulu, Kiom yang merupakan gerbang masuk Kota Tual adalah sebuah kawasan kumuh yang kurang mendapat perhatian secara khusus. Lewat inovasi yang dilakukan pemerintah daerah, Kiom perlahan diubah menjadi lebih layak huni lewat perombakan di berbagai bidang.
Dilansir dari indonesiatimur.co, Pemerintah Kota Tual membenahi kondisi tata kota dan melakukan renovasi perumahan masyarakat di Kampung Kion. "Pendataan di Bapeda ada 3000 lebih rumah dengan kondisi miskin dan kumuh yang akan kita tangani dalam 3 tahun (sejak 2017). Dari total 3000 sudah separuh diatasi pada 2017,"demikian diungkapkan Adam Rahayan S.Ag.,M.Si, Walikota Tual. Tual yang dulunya dikenal sebagai kawasan kumuh serta stigma negatif sebagai kampung dengan banyak anak nakal yang menyebabkan berbagai keresahan pun mulai diubah secara kolektif oleh pemerintah, pihak pendukung dan masyarakat setempat.
Ratusan rumah mulai dicat dengan warna merah putih, lalu ditambah dengan mural dari 15 orang seniman yang berasal dari Jakarta, Jogjakarta, serta seniman okal setempat. Di setiap sudut Kampung Kiom kini dipenuhi dengan gambar – gambar bernuansa nasionalisme, perjuangan, patriotik dan kebhinekaan. Mulai dari pahlawan hingga ciri khas dan adat istiadat penduduk setempat.
Tak ayal, Kampung Kiom yang diresmikan sebagai Kampung Merah Putih pada 28 Januari 2018 lalu menjadi salah satu destinasi wisata baru yang diserbu masyarakat. Pengunjung berdatangan, menikmati indahnya kampung dan juga berfoto ria dengan latar berbagai gambar mural yang ada. perlahan, kampung kumuh berubah wajah menjadi ikon wisata.
Sumber: indonesiatimur.co
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News