Mengintip Canggihnya Jet Tempur Baru Indonesia

Mengintip Canggihnya Jet Tempur Baru Indonesia
info gambar utama

Resmi sudah. Indonesia , melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah meneken kontrak pengadaan 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Russia. Pesawat-pesawar Sukhoi SU-35 yang direncanakan tiba di di tanah air mulai Oktober 2018 ini sudah memiliki persenjataan lengkap. Sukhoi SU-35 rencananya diperuntukkan sebagai pengganti pesawat tempur F-5 Tiger TNI AU.

Sebenarnya, seperti apa kehebatan pesawat tempur super modern ini?

Dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle (produksi McDonnell Douglas, AS) dan F-16 Fighting Falcon (produksi General Dynamics, AS) , pesawat ini dimasukkan dalam dalam generasi 4++. Jet tempur Su-35 ini dianggap sebagai lawan setanding jet tempur generasi kelima buatan Lockheed Martin (AS), F-22 Raptor.

Oleh Angkatan Udara Rusia, Su-35 dijadikan sebagai tulang punggung hingga nanti pesawat tempur siluman (stealth) generasi berikutnya, yaitu PAK-FA, resmi dioperasikan.

Sukhoi SU-35 | wikimedia
info gambar

Jet ini tidak memiliki peralatan navigasi tradisional yang dilengkapi panah penunjuk. Sebagai gantinya, ada dua penampil kristal cair (liquid crystal display atau LCD) guna memberikan semua informasi yang pilot butuhkan dalam format picture in picture.

Selain itu, aktuator hidrodinamik dari sistem tenaga Su-35 diganti dengan yang bertenaga listrik, yang tidak hanya mengurangi luas dan berat, tapi juga membantu memperkenalkan sistem panduan jarak jauh paralel dari mesin.

The cockpit | kompas.com
info gambar

Secara praktik, ini berarti peran pilot semakin berkurang. Komputerlah yang menentukan pada kecepatan berapa dan cara apa mesin akan menemukan targetnya, dan pada momen apa ia akan membuat senjata dapat digunakan oleh penerbang.

Selain itu, jet tempur ini dapat melakukan sendiri sebagian manuver rumit, seperti terbang di ketinggian rendah," kata Vadim Kozyulin, seorang profesor di Akademi Ilmu Militer Moskow, Rusia.

Selain itu, jet tempur tersebut memiliki sistem radar canggih dengan Irbis, antena phased array (gelombang radio yang dapat diarahkan secara elektronik tanpa menggerakkan antena) yang memiliki kemampuan unik dalam mendeteksi target di jarak yang sangat jauh.

"Dalam aspek ini, Irbis mengungguli radar buatan AS dan Eropa," begitu ulasan di sukhoi.org.

Ilustrasi kemampuan radar Sukhoi Su-35. | kompas.com
info gambar

Radar ini mirip dengan yang di F-22 Raptor. Irbis dapat mendeteksi target yang mendekat dari jarak 350 hingga 400 kilometer. Di jarak tersebut, Su-35 juga dapat melihat kapal induk. Pada jarak 150 sampai 200 kilometer dapat melihat jembatan kereta api. Di jarak 100 hingga 120 kilometer perahu motor, dan di jarak 60 hingga 70 kilometer sistem misil taktis yang bergerak atau sejumlah kendaraan lapis baja dan tank.

Hebatnya, radar Irbis bisa memantau dan mengikuti 30 target udara secara simultan dan bisa mengunci dan menembak 8 sasaran sekaligus dengan misil udara-udara aktif, atau dua target dengan misil udara-udara semi-aktif.

Indera lain yang dimiliki Su-35, seperti generasi sebelumnya, adalah IRST (Infra-Red Sighting and Tracking). Unit ini bisa dikenali dari tonjolan bulat yang biasanya terpasang di depan kaca kokpit. IRST milik Su-35 berguna untuk mendeteksi target secara pasif melalui panas yang dipancarkan target tersebut. IRST milik Su-35 bisa memonitor dan mengikuti empat target udara yang berbeda dan mengarahkan misil berpemandu laser ke arah sasaran.

Persenjataan SU-35 | kompas.com
info gambar

Di sisi persenjataan , Su-35 mengangkut rudal pelacak udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan tipe baru, termasuk tipe jarak jauh. Beban persenjataan maksimum Su-35 adalah 8.000 kilogram yang ditempatkan pada 12 kantong.

Karakteristik

  • Kru: 1 Panjang: 21,9 m
  • Lebar sayap: 15,3 m
  • Tinggi: 5,90 m
  • Luas sayap: 62,0 m²
  • Berat kosong: 18.400 kg
  • Berat terisi: 25.300 kg
  • Berat maksimum lepas landas: 34.500 kg
  • Mesin: 2× Saturn 117S dengan turbofan TVC
  • Dorongan kering: 8.800 kgf masing-masing
  • Dorongan dengan afterburner: 14.500 kgf masing-masing

Kinerja

  • Kecepatan maksimum: Mach 2,25 (2.390 km/h) pada ketinggian
  • Jarak jangkau: 3.600 km ; (1.580 km di atas daratan)
  • Jarak jangkau feri: 4.500 km dengan tangki bahan bakar tambahan
  • Batas tertinggi terbang: 18.000 m
  • Laju panjat: >280 m/s
  • Beban sayap: 408 kg/m²
  • Dorongan/berat: 1,1

Persenjataan

  • 1 × 30 mm kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 peluru
  • 2 × rel ujung sayap untuk peluru kendali udara ke udara R-73 (AA-11 "Archer") atau poda ECM
  • 12 × stasiun rangka dan sayap untuk sampai 8.000 kg artileri, termasuk peluru kendali udara ke udara, peluru kendali udara ke darat, roket, dan bom.
  • Bom terpandu laser KAB-500
  • Bom terpandu laser KAB-1500
  • Bom terpandu laser LGB-250
  • 250 kg bom tak-terpandu FAB-250
  • 500 kg bom tak-terpandu FAB-500
  • Roket terpandu laser S-25, roket tak-terpandu S-250
  • Poda roket tak-terpandu S-8
  • Poda roket tak-terpandu S-13

Avionik

  • Irbis-E PESA

Sumber : Kompas.com | beritasatu.com | liputan6.com | sukhoi.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini