DANAdidik: Wujud Revolusi Pendidikan Dari dan Bagi Indonesia

DANAdidik: Wujud Revolusi Pendidikan Dari dan Bagi Indonesia
info gambar utama

Kepada yang dicinta, sebagian besar orang tentu ingin memberikan apa-apa yang terbaik dari dirinya. Memelihara, menjaga, tidak menyakiti, tidak merusak, adalah sejumlah contoh prilaku cerminan cinta. Jika mencintai alam misalnya, tentu kita tidak akan lantas membiarkan tanah tidak bertemu air ataupun pohon rindang ditebang karena itu tidak mencerminkan cinta. Begitupun ketika kita memutuskan mencintai negeri ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya, tentu hal itu harus lah tercermin dari prilaku kita. Mencecap kehidupan berbangsa, membuat kita sepatutnya senasib-sepenanggungan dengan menyadari betul apa yang menjadi hak dan kewajiban kita. Setelah mempunyai kesadaran kolektif tentang apa yang menjadi hak dan kewajiban, kemudian kita setidaknya bersama-sama memelihara, menjaga, tidak menyakiti dan tidak merusak hak dan kewajiban tersebut selagi hak dan kewajiban tersebut masih menjadi landasan hidup bersama serta tidak mendiskriminasi dan mengeksklusi kelompok tertentu.

Sampai saat ini kita mengakui bahwa pendidikan adalah hak. Lantas ketika akses pendidikan terlihat sebagai sesuatu yang lebih menyerupai keistimewaan dibandingkan hak, sebagai pecinta, kita seharusnya menyadari hal ini sebagai suatu anomali yang perlu diselesaikan karena kita cinta. Lahirnya DANAdidik merupakan suatu upaya menumbuhkan semangat kolektif yang didasari cinta. DANAdidik adalah sebuah perusahaan teknologi yang memiliki produk berupa pinjaman pembiayaan pendidikan yang diperoleh dari urunan (crowdfunding) dengan sistem pengembalian yang memudahkan serta tidak ‘membunuh’ di kemudian hari. Perusahaan start-up yang bergerak di bidang pendanaan pendidikan (education financing) ini didirikan oleh Dipo Satria, anak bangsa yang kala itu berusia kurang dari 40 tahun.

Dalam perjalanannya yang belum mencapai lima tahun, DANAdidik telah menuai sejumlah kesuksesan dan kemajuan. Misalnya saja, DANAdidik sudah menerima pendanaan tahap awal (seed funding) dari Garden Impact Investments Pte Ltd asal Singapura setelah melewati proses seleksi yang cukup ketat. Serta pada akhir tahun 2017 lalu, DANAdidik oleh Marketeers masuk dalam daftar start-up terbaik dalam kontribusinya pada masyarakat. Tujuan Dipo Satrio mendirikan DANAdidik adalah agar seluruh anak di Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang mudah dan merata berdasarkan kapasitas dan kemandirian yang dimiliki. Pada 2017, usaha rintisan bidang peer-to-peer lending ini sudah menyalurkan dana pendidikan kepada 100 mahasiswa dari 8.000 orang pendaftar dari berbagai wilayah. Menjalankan amanat dari Presiden RI pula, bahwa pendanaan pendidikan yang ada di Indonesia haruslah dilakukan secara produktif, terukur, serta pemanfaatannya dikelola secara jelas. Dimulai dari proses rekrutmen para penerima, menurut Jokowi harus mencerminkan masyarakat Indonesia yang majemuk; yang menjaring putra-putra terbaik dari seluruh pelosok Tanah Air.

Pinjaman yang disediakan oleh DANAdidik mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 10 juta per mahasiswa aktif. Sumber dana ini berasal dari sponsor dan investor publik. Bagi penerima DANAdidik, selama kuliah dia tidak akan dibebankan bunga atas pinjaman, cukup menyicil pinjaman mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 250.000 per bulan. Ketika mahasiswa tersebut sudah lulus, maka ia diminta mengembalikan pinjaman pendidikannya sebesar 10% hingga 25% dari total penghasilan yang dilaporkannya. Guna mencegah kredit macet, DANAdidik hanya membidik mahasiswa tingkat akhir dengan dengan kisaran lulus dalam kurung waktu dua tahun. "Kita tidak mengambil mahasiswa baru. Ada credit scoring penentuan sejauh mana risiko kredit macet”, papar Dipo. Menurut pengakuannya, sekitar 19% dari penerima DANAdidik adalah yatim, piatu atau yatim-piatu. Kerja DANAdidik terhitung sejak 2017 telah diawasi secara formal oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bagi Dipo Satria, dan Tim DANAdidik lainnya, DANAdidik bukan hanya bisnis melainkan sebuah lahan yang digarap untuk kemajuan Indonesia. Memantau terus para penerima DANAdidik, mereka merasakan pengalaman yang luar biasa. Sampai saat ini DANAdidik terus menerima cerita serta masukan positif dari para pihak yang bekerja sama baik itu sponsor, penerima pinjaman serta masyarakat umum. DANAdidik membagikan secara khusus cerita positif terkait penerima DANAdidik dalam blog.danadidik.com serta situs utama danadidik.com. DANAdidik berharap di tahun 2018 ini DANAdidik semakin dikenal masyarakat luas serta dimanfaatkan sebaik mungkin. Karena DANAdidik lahir dari dan bagi Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini