HOW IF YOU CAN MAKE A CHANGE THROUGH TRAVELING ?

HOW IF YOU CAN MAKE A CHANGE THROUGH TRAVELING ?
info gambar utama

Pernah terpikir kalau perjalanmu itu bukan hanya sekedar ‘jalan-jalan’ ?

Jalan-jalan dan buat perubahan, adalah sebuah paradoks yang cukup menarik. Bagaimana tidak, karena pada dasaranya jalan-jalan adalah sebuah kegiatan untuk keluar dari rutinitas dan cenderung mengarah kepada kegiatan yang sifatnya bersenang-senang, setidaknya itulah pandangan sebagian besar orang jika mendengar kata ‘jalan-jalan’.

Lalu, bagaimana kita membuat perubahan dari jalan-jalan?

Perubahan berarti menjadi sesuatu yang lain, atau transisi (peralihan) dari satu bentuk eksistensi ke bentuk eksistensi lain. Perubahan biasanya terjadi karena dipicu rasa ketidakpuasan atau timbulnya keinginan untuk menjadi lebih baik, dan perubahan-perubahan ini dapat terjadi karena adanya dorongan dari luar atau dalam orang-orang (unsur-unsur) yang bersangkutan. Ada beberapa bentuk perubahan, tapi mari kita jadikan ini sebagai pembahasan yang sederhana. Perubahan yang ada disini adalah perubahan yang terjadi baik kepada wisatawan maupun destinasi wisata yang dikunjungi dan segala unsur yang ada di dalamnya. Lalu perubahan seperti apa yang bisa terjadi dari kegiatan ‘jalan-jalan ini’ ?

Perubahan yang mungkin bisa terjadi disini tentunya perubahan kepada masyarakat ataupun lingkungan yang ada di dalam sebuah destinasi demi terjaganya eksistensi dari destinasi tersebut. Tentunya kita sangat mengharapkan keberadaan sebuah destinasi wisata bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, dan destinasi wisata tersebut bisa terus kita kunjungi bahkan sampai generasi yang selanjutnya.

Secara sederhana, eksistensi sebuah destinasi wisata bergantung dari masyarakat yang tinggal didalamnya juga wisatawan yang datang dan tentunya unsur-unsur pendukung lainnya seperti pengelolaan, stake holder yang terlibat, juga lain-lainnya. Namun, tidak dapat dipungkiri jika masyarakat lokal memiliki peran yang cukup dominan dalam keberlangsungan sebuah destinasi tersebut, untuk itu sangat penting bagi masyarakat memiliki pengetahuan mengenai potensi yang ada di lingkungannya. Dengan pengetahuan tersebut masyarakat dapat membangun lingkungannya, dan bahkan bukan hanya sebuah eksistensi destinasi saja yang dapat terwujud, melainkan keseimbangan hidup masyarakat di dalamnya. Tentunya pengetahuan tersebut tidak hanya berasal dari dalam, tetapi juga dapat berasal dari luar, dan di titik itulah kita sebagai wisatawan dapat membuat perubahan, dengan berbagi ilmu/pengetahuan dengan masyarakat lokal di sebuah destinasi wisata.

Kabar baiknya lagi adalah, tidak hanya masyarakat lokal yang dapat merasakan perubahan tersebut, melainkan kita sebagai wisatawan juga turut mendapat perubahan. Makna traveling yang sesungguhnya pun dapat kita temukan dari moment berbagi dengan masyarakat lokal. Cara pandang baru terhadap sesuatu, wawasan dan pengetahuan yang semakin luas, itu semua dapat wisatawan dapatkan dari interaksi dengan masyarakat maupun objek yang ada disekitarnya.

Jadi, masih berpikir kalau perjalananmu hanya sekedar ‘jalan-jalan’ ?

Tulis berita baik Anda di sini..


Sumber: Wanderlust Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini