Ber-Wisatawa di Pameran Stand Up Cartoon

Ber-Wisatawa di Pameran Stand Up Cartoon
info gambar utama

Pameran seni tak melulu harus di sebuah ruang seni mainstream seperti galeri atau museum. Untuk menggaet lebih banyak respon masyarakat terhadap karya seni, misalnya, pusat perbelanjaan bisa menjadi ruang alternatif yang memberi nilai berbeda.

Ini kiranya salah satu tujuan para kartunis yang tergabung dalam Paguyuban Kartunis Yogyakarta (PAKYO). Dari tanggal 13 Maret hingga 2 April 2018 mereka menghelat pameran kartun bertajuk "Stand Up Cartoon - Jogja Cartoon Exhibition 2018” di koridor Lantai 1 dan 2 Galeria Mall Yogyakarta.

Ketua PAKYO, Agoes Jumianto, menyampaikan bahwa pameran kartun di mall atau pusat perbelanjaan akan makin mendekatkan karya kartun dengan masyarakat. Pameran ini, tambah Agoes, juga mencoba untuk memberi ruang ekspresi bagi para kartunis seiring dengan makin berkurangnya media cetak tempat mereka menuangkan karya.

"Karya kartun, karikatur, maupun komik banyak berangkat dari media cetak. Tapi pada perkembangannya media cetak makin ditinggalkan pembaca dan banyak yang gulung tikar. Hal ini cukup mempersempit ruang atau media berkarya bagi kartunis," terang Agoes saat ditemui di Galeria Mall.

Sesuai tajuk "Stand Up Cartoon" yang spiritnya mirip dengan stand up comedy, 35 kartunis secara kolektif menghadirkan satu atau lebih karya kartun, karikatur, komik, satiric visual, dan lainnya dengan tema dan penyajian yang menggelitik serta menghibur. “Stand Up Cartoon” merupakan perpaduan komedi populer di kalangan kaum muda, sehingga karya yang ditampilkan memiliki unsur komedi yang dekat dengan kaum muda.

"34 anggota PAKYO dan 1 kartunis tamu, Jitet Koestana, dari Semarang menyajikan karya-karya yang bisa menjadi rekreasi dan 'wisatawa' bagi pengunjung. Tema karyanya macam-macam. Ada satir, respon masalah sosial, plesetan, kritik, ironi perkembangan teknologi, dan masih banyak lagi. Tapi dikemas khas kartun yang menggelitik dan membuat kita tersenyum," tambah Agoes.

Dalam kesempatan yang sama, Promotion Galeria Mall, Nadhira Putri, menyampaikan bahwa dengan pameran ini Galeria Mall menjadi wadah terciptanya harmonisasi antara unsur modern dan seni budaya. Hal ini juga menjadi bentuk apresiasi Galeria Mall terhadap karya seni serta memberikan ruang bagi para seniman, budayawan dan komunitas kaum muda untuk berkreasi.

"Diharapkan pula melalui pameran seni kartun dan berbagai kegiatan interaktif yang melibatkan tenant akan menciptakan mutualisme yang berdampak positif pada bisnis. Dengan begitu pameran kartun menjadi momen yang entertaining sekaligus edukatif khususnya bagi kaum muda yang menjadi segmen utama Galeria Mall," tambah Nadhira.

Selama pameran berlangsung, terdapat beberapa agenda pendukung, yaitu Lomba Karya Kartun Parodi “Just Parody It” yang bekerjasama dengan sejumlah tenant di Galeria Mall. Selain itu juga ada On The Spot Karikatur, serta Workshop Dongeng & Peraga Dongeng oleh Sanggar Wayang Boneka yang berlokasi di Area Foyer Lantai 1.***(ek)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini