"Jelajah Terumbu Karang", Potret Surga Bawah Laut Indonesia

"Jelajah Terumbu Karang", Potret Surga Bawah Laut Indonesia
info gambar utama

Selama akhir Juli hingga akhir Oktober 2017, tim Jelajah Terumbu Karang Harian Kompas mengekplorasi 8 lokasi perairan nusantara yang terkenal dengan kekayaan alam bawah lautnya. Perairan di Jailolo, Teluk Cenderawasih, Komodo, Teluk Lembeh, Wakatobi, Raja Ampat, Selayar, dan Bali yang mereka selami memang telah terkenal akan keindahan dunia bawah lautnya dan patut disebut pusat segitiga terumbu karang dunia.

Seri foto ini kini tengah dipajang dalam Pameran Foto Jelajah Terumbu Karang "Laut Kita, Ibu Kita" di Bentara Budaya Yogyakarta. Pameran berlangsung dari tanggal 26 Maret hingga 1 April 2018.

Enam jurnalis foto menyajikan enam puluh karya foto ekspedisi bawah laut. Mereka adalah Ferganata Indra Riatmoko, Harry Susilo, Heru Sri Kumoro, Ichwan Susanto, Ingki Rinaldi, dan Mohammad Hilmi Faiq. Selain menangkap warna-warni keindahan surga bawah laut seperti gugusan terumbu karang dengan anemon laut, ikan badut, bermacam ikan singa dan belut morai, mereka juga mengabadikan interaksi antara makhluk laut dengan masyarakat pesisir yang mayoritas nelayan.

Hiu paus (whale shark) di Teluk Cenderawasih yang jinak dan pari manta di perairan Bali yang ikonik tertangkap kamera para fotografer sedang berinteraksi dengan penduduk setempat yang memang sudah sangat akrab dengan hewan-hewan gigantik tersebut. Karya foto ini sebagian juga telah diterbitkan di Harian Kompas pada seri artikel Jelajah Terumbu Karang.

Menurut pengampu Bentara Budaya Yogyakarta, Romo Sindhunata, Harian Kompas tak hanya berkutat dengan berita politik ekonomi saja tapi juga berusaha mengetengahkan objek-objek yang menggambarkan kekayaan alam nusantara. Penjelajahan ini juga untuk memenuhi harapan pembaca agar Kompas lebih banyak menyuguhkan keindahan bawah laut.

"Kekayaan ini bukan hanya membuat kita bangga tapi harusnya juga membuat kita mencintainya. Terumbu karang perairan Indonesia merupakan yang terindah dan terkaya di dunia. Karya-karya foto ini membuat kita refleksi akan kekayaan alam Indonesia sebagai anugerah yang luar biasa yang harus dijaga dan dilestarikan," tutur Sindhunata saat memberi sambutan pameran, Senin (26/3/2018) malam.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, yang turut hadir dan membuka pameran menyatakan bahwa foto-foto ini selain membuka cakrawala juga menyampaikan pesan bagaimana kondisi alam bawah laut Indonesia yang sebenarnya dan bagaimana terumbu karang di perairan Indonesia memberi manfaat pada masyarakat. Pameran ini juga bentuk kemewahan yang dimiliki seorang foto-jurnalis dimana karya foto jurnalistik masih memiliki keunikan yang berbeda dengan karya foto lainnya.

Sebagai rangkaian acara, selain pameran foto, digelar pula diskusi dengan tema 'Menyelami Bawah Laut Nusantara' pada hari Selasa, 27 Maret 2018 mulai pukul 19.00 WIB. Diskusi ini menghadirkan Budi Agung Darmawan (instruktur selam) dan Ferganata Indra Riatmoko (fotografer Kompas) sebagai pembicara.***(ek)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini