Melepas Murung di Air Terjun Lubuk Tempurung

Melepas Murung di Air Terjun Lubuk Tempurung
info gambar utama

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Berada di tengah hutan, airnya benar benar dingin, sangat sejuk, dapat dipastikan air terjun ini berasal dari pegunungan. Terletak di hulu Sungai Batang Guo, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, air terjun ini semakin hari kian ramai dikunjungi. Air Terjun Lubuk Tempurung itulah namanya.

Memang jika diperhatikan dari ketinggian, lokasi ini bentuk cekungan dan mirip tempurung. Itulah alasannya masyarakat setempat menamakan lokasi ini dengan sebutan lubuk tempurung.

Untuk sampai ke lokasi air terjun ini dapat ditempuh dengan kendaran roda dua atau pun mobil pribadi. Lokasinya di bagian timur Kota Padang, berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat kota menuju arah Gunung Sariak.

Dari pintu masuk, wisatawan bakal jalan kaki sekitar 700 meter, melewati ladang rambutan dan durian milik penduduk setempat. Memang agak sedikit mendaki, menyisiri jalan setapak ditengah hamparan luas pohon rambutan dan durian.

Ketika hampir sampai di lokasi, berhentilah sejenak dan arahkan pandangan ke arah barat dan lihatlah panorama alam di sekeliling tempat itu dan kepadatan Kota Padang terlihat jelas dari ketinggian.

Pemandangan Kota Padang dari dekat lokasi Air Terjun Lubuk Tempurung | Foto : Riko Coubut
info gambar

Pada bulan-bulan tertentu, setiap orang yang mengunjungi Air Terjun Lubuk Tempurung akan disuguhkan merahnya buah rambutan yang bergantungan dibatangnya atau buah aroma buah durian di ladang-ladang milik masyarakat tersebut. Pengunjung dapat saja bertransaki sengan pemilik kebun dan bahkan memetiknya sendiri. Hal ini tentunya menambah daya pikat setiap orang yang datang khususnya di bulan Juni – Agustus.

Air terjun Lubuk Tempurung tidak kalah menariknya dengan sejumlah air terjun yang terdapat di Sumbar, seperti Air Terjun Lembah Anai, Air Terjun Lembah Harau, Air Terjun Bayang Sani. Air yang jernih, dingin dan menyegarkan, serta lokasi yang masih alami, menjadi daya tarik utama Air Terjun Lubuk Tempurung.

Dengan ketinggian air terjun sekitar 15 meter dan kedalaman lubuk sekitar 4 meter, membuat banyak pengunjung memanjat tebing untuk terjun bebas ke lubuk air terjun, menikmati kesegaran airnya.

Tempat ini makin ramai dikunjungi wisatawan. Mulai dari rombongan berkeluarga, anak sekolah, remaja dan para muda-mudi dengan kekasihnya. Lokasi ini bagus untuk penggiat fotografi. Tak jarang pula, wisatawan berfoto bersama dengan latar belakang air terjun.

Air terjun lubuk tempurung berasal dari aliran anak Sungai Batang Guo. Di namakan Sungai Batang Guo, kunon kabarnya air sungai ini keluar dari sebuah goa yang terletak tebing Bukit Rimbo Data, jauh dari lokasi ini. Bukit Rimbo Data merupakan gugusan dari Bukit Barisan yang membujur di pulau Sumatera. Hutannya yang masih lebat dan masih terjaga. Aliran air yang turun dari lereng-lereng bukit itu membentuk air terjun – air terjun kecil dengan ketinggian 1-2 meter dan menggerus bebatuan dialirannya hingga membentuk lubuk.

Air terjun ini telah dikenal oleh warga sekitar semenjak tahun 1995. Pada saat itu belum ada akses jalan menuju lokasi tersebut, melainkan hanya ada jalan setapak. Kendaraan-kendaraan tidak bisa masuk ke lokasi. Kalau pun ingin berjalan kaki, lumayan jauh sekitar 3 kilometer. Sekitar tahun 2012 dibangunlah jalan kampung oleh pemerintah setempat dan saat ini masih berlangsung pembangunannya. Akses jalan terbuka, pengunjung pun mulai berbondong-bondong datang setiap minggunya.

Tempat ini belum dilengkapi dengan infrastruktur jalan yang memadai. Terutama pada jalan setapak yang melewati ladang-ladang masyarakat. Jalan setapak sejauh 700 meter yang dilalui, kerap menjadi keluhan pengunjung terutama saat musim hujan. Jalan-jalannya becek, licin dan agak sedikit terjal. Jika tidak hati-hati bisa tergelincir. Lain halnya jika mengunjungi lokasi ini saat cuaca cerah, jalannya keras dapat dilalui dengan baik termasuk saat melakukan pendakian.

Lokasi Air Terjun Lubuk Tempurung belum dilengkapi dengan fasilitas warung-warung makanan. Hanya terdapat pondok milik masyarakat setempat yang berjualan setiap hari Sabtu dan Minggu | Foto : Riko Coubut
info gambar

Sesampainya di lokasi tidak ada fasilitas pendukung lainnya. Sebagaimana layaknya tempat-tempat wisata diberbagai tempat. Hanya terdapat 2 pondok yang menyediakan makanan ringan seperti gorengan, mie rebus, teh panas, kopi dan makanan kecil lainnya. Alangkah baiknya bagi para pengunjung yang hendak berkunjung ke lokasi air terjun ini, membawa makanan dan minuman yang dapat dibeli di warung-warung yang berjejer di tepi jalan raya sebelum berbelok masuk ke arah menuju lokasi.

Salah seorang warga setempat Eri Nurbaiti (38), mengatakan hanya berjualan di kawasan Air Terjun Lubuk Tempurung ketika banyak pengunjung yaitu hari sabtu dan minggu. Ia berharap pemkot Padang membangun infrastruktur yang memadai di lokasi agar wisatawan lebih banyak lagi datang.

Kampung Guo merupakan desa yang berada di pinggiran Kota Padang. Daerahnya berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung dan kawasan suaka alam. Udaranya sangat sejuk karena memang daerah ini masih memiliki hutan yang cukup rapat. Berjejer hamparan sawah sejauh mata memandang. Panorama ini bagian dari suguhan alam bagi setiap pengunjung yang datang ke kampung Guo. Di bukit-bukitnya terdapat ladang-ladang masyarakat yang ditanami dengan tanaman tua seperti durian, rambutan, pala, pinang dan berbagai jenis kayu-kayuan.

Keberadaan Air Terjun Lubuk Tempurung memang belum terpublikasi. Hanya tersebar melalui mulut-kemulut dari setiap pengunjung yang pernah datang ke lokasi. Air terjun ini sangat cocok dijadikan tempat rekreasi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Kota Padang.

Tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk bisa sampai ke tempat ini. Tempatnya yang masih alami, sangat cocok untuk pelepas lelah dari padatnya aktifitas. Lagi pula lokasi ini sangat sejuk, tak sebanding dengan teriknya panas di pusat Kota Padang. Tentu tempat ini menjadi target untuk dikunjungi.


Sumber: Diposting ulang dari Mongabay Indonesia atas kerjasama dengan GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini