Ganasnya lautan dan sosok sangar ‘nelayan nakal’ tidak pernah membuat gentar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Susi punya senjata yang sama mengintimidasi di sisinya, Google.
Melalui kerja sama dengan perusahaan mesin pencari (search engine) tersebut, Susi dapat secara real time menindak aktivitas penangkapan ikan ilegal (illegal fishing), setelah ribuan lokasi kapal terungkap secara online.
Dalam misi untuk membersihkan industri yang beberapa lamanya dipenuhi aktivitas perikanan ilegal, Susi telah meyakinkan operator lokal yang kuat dengan kepentingan asing untuk menghentikan praktik ini.
“Anda punya uang, punya kekuasaan, mungkin juga jangkauan untuk membuat saya gagal atau bahkan pada dasarnya mengenyahkan saya. Tapi saya juga tidak akan berhenti,” tegasnya dalam beberapa kali kesempatan setelah bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2014, seperti dikutip Bloomberg.
Pada saat itu, ada sekitar 10.000 kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal di wilayah Indonesia.
Radar tradisional dapat menjadi tidak efektif di medan yang sulit, namun hal itu tidak menghentikan sepak terjang Susi. Di sinilah Google mendapati perannya.
Google mendirikan Global Fishing Watch, platform pemetaan online untuk mengawasi lalu lintas maritim. Google menggunakan satelit dan kemampuan perangkat lunaknya untuk melihat nelayan ilegal dari luar angkasa.
Menteri Susi berhasil mengungkap hampir 5000 kapal asing pencuri ikan dengan inisiatifnya menggunakan teknologi mutakhir tersebut.
“Mereka masih mencuri dari kami. Kami memantaunya pada Google fishing watch,” tutur Susi.
Sebagai tersebut sebagai efek gentar bagi para pelaku illegal fishing, Susi menenggelamkan kapal pencuri ikan asing. Ini juga menjadi momentum penting dalam mengukuhkan kedaulatan atas wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dilansir Detik, sehari usai peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-70 pada tahun 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menenggelamkan 38 kapal pelaku illegal fishing atau kapal asing pecuri ikan.
Kerja sama ini berbuah hasil. Stok ikan Indonesia telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun, dan industri yang ‘dirampok’ oleh orang asing selama beberapa dekade sekali lagi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Potensi bumi pertiwi yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau ini memang sangat luas. Bloomberg melaporkan meskipun penangkapan ikan saat ini hanya berkontribusi 2,6% dari produk domestik bruto Indonesia, porsi ini telah tumbuh sekitar 40% sejak Susi menjabat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News