Dijelaskan oleh Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro bahwa uang tersebut berasal dari aktifitas ekonomi yang dilakukan oleh kontingen dan pengunjung even, biaya konstruksi venue dan biaya operasional acara mulai dari persiapan pada tahun 2015 yang lalu hingga penutupan bulan September mendatang.
Dikutip dari CNN Indonesia, Bambang Brodjonegoro juga menjelaskan bahwa even akbar ini juga akan meningkatkan perekonomian diberbagai sektor seperti sektor pariwisata yang akan menggerakkan ekonomi lokal. Sehingga juga berdampak pada peningkatan lapangan kerja serta mendorong pembangunan kota dalam hal infrastruktur olah raga.
Secara detil, total biaya konstruksi fasilitas pendukung Asia Games 2018 sendiri mencapai Rp 34 Triliun. Angka tersebut mencakup pembangunan Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, wisma atlet di Jakarta dan Palembang, dan juga Light Rapit Transit (LRT) di Jakarta. Sementara biaya operasional even ini mencapai Rp 7,2 triliun.
Sedangkan berdasarkan data INASGOC sebagai penyelenggara even dan juga Kementerian Pariwisata, dampak langsung dari aktifitas ekonomi kontingen berbagai negara dan pengunjung Asian Games 2018 bisa mencapai Rp 3,6 Triliun. Rinciannya, aktifitas ekonomi sebesar Rp 2,5 Triliun akan terjadi di Jakarta dan Rp 1,1 Triliun di Palembang.
Menurut perhitungan, kira-kira 88 persen nilai ekonomi akan berasal dari penonton dan pariwisata. 4,67 dari aktifitas para atlet, 3,96 persen dari aktifitas awak media, 2,34 persen dari aktifitas panitia dan 0,77 persen dari aktifitas para sukarelawan.
"Asian Games 2018 juga akan mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas olah raga sekaligus mengajak generasi muda untuk belajar mengenai semangat olah raga dan sportivitas, serta meningkatkan profil Indonesia," ujar Bambang.
Sementara di Palembang sendiri, dikabarkan telah merasakan dampak dari persiapan Asian Games 2018. Kuliner khas Palembang seperti Pempek mengalami peningkatan permintaan yang signifikan. Jumlah peningkatannya bisa mencapai 7 ton per hari yang kebanyakan adalah hasil produksi Usaha Kecil Menengah (UKM) Palembang. Asian Games 2018 diharapkan akan mampu mendorong pamor Pempek, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar internasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News