Pusat Genom Nasional yang diresmikan pada Kamis 26 April yang lalu tersebut dinilai memberikan dukungan terhadap pengembangan riset genetika di Indonesia. Sehingga penelitian genetika di Indonesia akan mampu lebih unggul dalam bidang biologi molekuler khususnya dalam hal Next Generation Sequencing (NGS) untuk menerjemahkan genom-genom yang diteliti.
Teknologi NGS dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menganalisa genetik spesies manusia purba, penemuan obat baru, dan juga untuk konservasi keanekaragaman hayati. Tidak hanya itu, menurut Menteri Ristekdikti, Mohammad Nasir, NGS juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan persoalan stunting di Indonesia.
"Ini menjadi sangat penting, kalau kita punya Genom Nasional ini kita akan bisa mendorong kondisi kesehatan Indonesia menjadi lebih baik. Jadi, bagaimana alat itu mengidentifikasi secara genetik penyakit Indonesia apa saja yang bisa muncul," kata Nasir seperti dikutip dari Republika.
Pihak Kemenristekdikti pun kemudian menjalin kerja sama dengen berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan dan akademisi kedokteran di perguruan tinggi untuk mendorong peningkatan riset-riset. Diharapkan lewat pusat penelitian ini kualitas kesehatan di Indonesia akan meningkat.
Penanggung jawab Pusat Genom Nasional, Safarina G. Malik pun menjelaskan bahwa pusat penelitian ini adalah jawaban dari tantangan penelitian genomik di Indonesia. Pusat Genom Nasional diharapkan tidak hanya berperan secara domestik tetapi juga di tingkat internasional.
"Selain membangun sarana dan prasarana, bagian tahap awal pendirian Pusat Genom Nasional hingga tahun 2019 juga diikuti dengan peningkatan kapasitas sumber daya peneliti terutama dalam hal bioinformatika yang sangat penting untuk dapat menganalisis data genom yang ukurannya sangatlah besar dan kompleks," ungkap Safarina
Pusat Genom Nasional yang berada di Jakarta, merupakan pusat penelitian genom di Indonesia yang memiliki standar internasional. Fokus penelitian yang dilakukan pada pusate penelitian ini akan bersifat strategis seperti melakukan identifikasi penyakit infeksi maupun penyakit yang terjadi akibat cacat genetika. Selain itu juga akan menjadi pusat penelitian yang mampu mengembangkan alat-alat uji diagnostik dan juga vaksin serta penemuan-penemuan obat baru. Tidak ketinggalan, pusat genom ini juga akan mampu menampung kebutuhan konservasi sumber daya genetika alam yang ada di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
