Enthok Slenget & Tongseng Kopyok, Kuliner Khas Sleman yang Menggoyang Lidah

Enthok Slenget & Tongseng Kopyok, Kuliner Khas Sleman yang Menggoyang Lidah
info gambar utama

Menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-108 Kabupaten Sleman dan memantapkan Sleman sebagai salah satu destinasi wisata kuliner terkemuka di Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pariwisata Sleman kembali menggelar Festival Kuliner Sleman 2018. Festival kuliner dengan tema "Jajal Jajanan Sleman" ini digelar di Taman Kuliner Condongcatur selama tiga hari, mulai Jum’at, 4 Mei 2018 sampai dengan Minggu, 6 Mei 2018.

Dalam event ini, pengunjung dapat menikmati beberapa kuliner khas Sleman seperti Enthok Slenget Kang Tanir, Jadah Tempe Mbah Carik Kaliurang, Tongseng Kopyok Mbah Ganis, dan aneka jajanan tradisional Bu Bagyo. Selain itu, pengunjung bisa menikmati acara pendukung seperti kuliner artis, expo produk food and beverage, lomba memasak, lomba gambar dan mewarnai anak, serta panggung hiburan.

Enthok Slenget Kang Tanir merupakan salah satu kuliner khas di Sleman dengan menu utama berupa semur enthok yang pedas. Seperti namanya, Slenget yang dapat diartikan tersambar, sajian kuliner daging enthok ini dijamin akan menyambar lidah dan mengakibatkan keringat bercucuran bagi siapa pun yang bernyali mencobanya. Makanan khas ini disajikan dalam bentuk daging yang dipotong kecil-kecil terpadu dengan kuah pedas yang mantap.

Selain Enthok Slenget, kuliner khas lain yang ditawarkan di ajang Festival Kuliner Sleman 2018 adalah Tongseng Kopyok. Tongseng Kopyok yang digadang untuk menjadi salah satu kuliner terpopuler versi Anugerah Pesona 2018, merupakan salah satu makanan khas Sleman yang penyajian dagingnya ditusuk seperti sate. Dengan pilihan daging kelinci, ayam, dan kambing, kuliner ini disajikan dengan aneka bumbu dicampur dengan telur berkuah yang menggoda selera.

"Festival Kuliner Sleman mungkin tidak terlalu besar, karena relatif masih baru. Tapi akan sangat menyesal bilamana tidak sempat mengunjunginya," tegas Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA.

“Sleman memiliki kekayaan kuliner yang tidak kalah dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kekayaan kuliner ini merupakan hasil kreativitas masyarakat Sleman selama bertahun-tahun dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekelilingnya,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Dra. H. Sudarningsih, M.Si menegaskan bahwa Festival Kuliner Sleman 2018 adalah upaya untuk lebih mengenalkan kuliner yang ada di Kabupaten Sleman kepada masyarakat luas, sebagai tindak lanjut penandatanganan naskah MoU dengan Kementerian Pariwisata untuk lebih menjadikan Sleman sebagai salah satu destinasi wisata kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui pengembangan wisata kuliner ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman yang merupakan salah satu destinasi pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Data nasional menunjukkan bahwa pengeluaran wisatawan untuk kuliner sekitar 30%-40% dari total pengeluaran saat berwisata. Ini tentu menjadi perhatian tersendiri dan semestinya bisa ditindak lanjuti dengan pengembangan sektor kuliner," pungkasnya.***(ek)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini