Mencintai dunia literasi mengantarkan Fayanna Ailisha Davianny bukan hanya sebagai penulis berbakat, melainkan juga memberikan inspirasi bagi para penulis cilik di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, 42 karya telah dia rilis di usia 13.
Berawal dari hobi menulis sejak usia tujuh tahun, Fayanna, panggilan akrabnya, menjajal keberuntungan dengan mengikuti sebuah lomba cerpen tingkat nasional yang diadakan sebuah penerbit buku. Kala itu umurnya genap delapan tahun.
Fayanna mengakui, dirinya telah dibiasakan membaca oleh orangtuanya semenjak berumur satu tahun.
"Aku suka nulis karena sejak umur satu tahun, aku udah dibacain buku sama mama. Terus aku dengar baca buku itu seru lho, akhirnya aku jadi baca buku sendiri. Karena baca buku itu aku jadi suka nulis," kata gadis kelas tujuh tersebut dalam acara "Ayo Menulis Bersama SiDU!" di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, pada Selasa (8/5/2018).
Fayanna mulai menulis tidak dengan komputer, tetapi dengan tulisan tangan di buku. Sang ibu mendukungnya dan mengatakan bahwa tulisannya bagus.
Sejak menjadi peserta termuda dalam lomba menulis itulah Fayanna kemudian resmi menekuni dunia tulis-menulis. Dia berhasil menjadi juara dua dan menerbitkan buku pertamanya pada bulan Oktober 2013 yang berjudul Tersandung Hobiku.
Buku itulah yang membuat dirinya termotivasi untuk menulis lebih banyak buku serta mempelajari bagaimana caranya menulis buku yang baik.
"Setelah menang aku jadi kenal sama penerbitnya. Lalu aku diajarin, ikut les tiga bulan tentang bagaimana sih cara menulis. Lalu akhirnya aku diajarkan gimana menulis di laptop," kata anak pertama dari dua bersaudara itu.
Sumber: Liputan6.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News