Indonesia Rumah Keanekaragaman Hayati

Indonesia Rumah Keanekaragaman Hayati
info gambar utama

Indonesia merupakan negara dengan keragaman hayati hal ini dikarenakan letak Indonesia secara geografis yang berada di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Dilengkapi dengan berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai. Dikaruniai dengan kekayaan tersebut tidak heran jika terdapat kurang lebih 25.000 jenis flora di Indonesia. Jumlah tersebut mencakup lebih dari 10% jumlah total flora yang ada di dunia.

Salah satu flora endemik Indonesia tidak lain sang puspa langka bermahkota raksasa Rafflessia yang endemik berdasarkan daerah ia tumbuh seperti misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. ciliata(Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatera bagian timur).

Tidak tertinggal tumbuhan endemik Maluku, pala. Tumbuhan yang berperan penting dalam sejarah pembentukan bangsa Indonesia bahkan mungkin dunia. Dulunya pala merupakan komoditas paling berharga di dunia selain emas dan intan yang mengundang datangnya penjajah dan pemicu perang antar negara di bumi Indonesia. Karna tumbuhan ini pula lah Kepulauan Banda bisa jadi terdengar namanya. Dulunya, buah pala adalah rempah-rempah paling langka. Myristica fragans nama latinnya. Tanaman pala merupakan pohon hutan yang kecil, tinggi sekitar 18 m dan termasuk dalam family Myristicaceae yang mempunyai sekitar 200 spesies. Tanaman ini tumbuh baik di bawah keteduhan pohon tinggi lainnya (Akhyari Hananto, Jalan Panjang dan Sejarah Pala dari Kepulauan Banda).

Buah Pala | Sumber: Akhyari Hananto / GNFI
info gambar

Berkat kekayaan anekaragam hayati tersebut, Indonesia untuk pertama kalinya melalui IDSBA (Indonesian Society of Botanical Artists) mengambil bagian dalam kolaborasi sedunia, Botanical Art Worldwide, yang bertajuk “Linking People with Plants through Botanical Arts” bersama dengan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Bermuda, Brazil, Chili, Cina, Kosta Rika, Inggris, Irlandia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Kolombia, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, Selandia Baru, Skotlandia, Thailand dan Ukraina. Indonesia akan menyelenggarakan pameran seni botani dengan tema Ragam Flora Indonesia –yang rupanya akan menjadi pameran seni botani pertama Indonesia- serempak bersama 25 negara dari 6 benua tersebut pada hari seni botani sedunia yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2018 mendatang.

Lebih dari 60 karya asli dari 35 seniman asal Indonesia juga mancanegara dengan subyek flora asli Indonesia ditampilkan dengan tujuan untuk mengedukasi, menggugah kesadaran, serta membangkitkan apresiasi atas seni botani maupun keanekaragaman hayati Indonesia terhadap masyarakat. Tidak hanya wawasan lokal, melainkan juga wawasan mancanegara melalui slideshow Botanical Art Worldwide, sebuah kompilasi lebih dari 800 karya karya dari 25 negara dengan subyek flora asli setempat.

Salah satu karya seni botani | Sumber: IDSBA
info gambar
Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Pameran tersebut akan dibuka untuk umum bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-201 kebun raya tertua di Asia Tenggara tersebut pada hari Jumat, 18 Mei 2018 hingga Minggu, 20 Mei 2018. Tepatnya berlokasi di Gedung Samida, Kebun Raya Bogor. Kunjungi IDSBA untuk informasi lebih lanjut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini