Diberitakan oleh detikNews (12/5) restoran Indonesia pertama yang dibuka di kota Kazan tersebut diinisiasi oleh Miratullo Saidov, seorang warga Republik Tatarstan yang pernah mengenyam studi di UIN bersama seorang pengusaha lokal, Ayrat Khakimov. Restoran ini terletak di GUM, salah satu pusat perbelanjaan di kota Kazan.
Beberapa menu yang disajikan di restoran ini adalah makanan-makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng, pisang goreng, jamur goreng, ayam goreng dan lainnya. "Menu seperti bakso dan soto akan menyusul kemudian," kata Miratullo.
Tidak hanya menyajikan makanan Indonesia, restoran ini rupanya juga menjadi restoran halal. Sehingga restoran ini bisa menarik perhatian bagi umat muslim yang berada di Kazan bahkan Rusia, karena restoran ini diklaim menjadi restoran halal pertama di Rusia. Maka tidak heran kalau restoran ini juga menarik perhatian warga Indonesia yang sedang di Rusia.
"Mi goreng dan nasi gorengnya sudah enak, cocok untuk lidah Indonesia juga," komentar Reza, salah satu mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Kazan Federal University.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menjelaskan bahwa restoran tersebut akan mampu menarik perhatian masyarakat lokal. "Promosi makanan Indonesia dengan konsep cepat saji seperti ini justru akan sangat efektif sekali, karena dengan mudah dinikmati publik dengan harga cukup terjangkau dan bersertifikasi halal," kata Dubes Wahid.
Dubes Wahid pun menjelaskan bahwa ada sekitar 25 juta umar Muslim di Rusia, "artinya produk halal memiliki peluang yang besar." Kazan yang merupakan ibukota dari Republik Tatarstan sendiri merupakan salah satu negara bagian di Rusia yang mayoritas warganya adalah umat Islam.
Menariknya, Miratullo sempat bertemu dengan Dubes Wahid dan berencana untuk mengembangkan restoran ini di Tatarstan. "Rencananya kami akan buka beberapa cabang lagi di Tatarstan dan Insya Allah kami akan melebarkan sayap ke beberapa mal di Moskow juga," kata Miratullo
Restoran ini sendiri melakukan ujicoba pembukaan pada 15 Mei yang lalu. Sementara pembukaan resmi akan dilakukan setelah Idul Fitri. Dubes Wahid pun diminta oleh Miratullo untuk dapat membuka restoran ini. Dubes bahkan berencana untuk membawa tim kesenian sebagai bentuk diplomasi seni budaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News