Yuk Teman Dengar, Belajar Bersama Teman Tuli

Yuk Teman Dengar, Belajar Bersama Teman Tuli
info gambar utama

Tak hanya di bangku sekolah, kini belajar dapat dilakukan di dalam sebuah komunitas. Surabaya, kota metropolitan dengan penduduk yang padat, memiliki berbagai komunitas yang mengajarkan berbagai hal khusus yang tidak diajarkan di bangku sekolah pada umumnya. Salah satu komunitas yang menarik adalah Kartu Surabaya, singkatan dari “Komunitas Arek Tuli Surabaya”. Kartu Surabaya didirikan oleh seorang penyandang tuli bernama Bunga Islami. Dalam Kartu Surabaya, penyandang tuli disebut sebagai teman tuli, sedangkan anggota komunitas lainnya yang bukan penyandang tuli disebut sebagai teman dengar. Komunitas yang berdiri sejak 23 Oktober 2016 ini tidak hanya bertujuan untuk menggali potensi para teman tuli, namun juga bertujuan untuk mengajarkan bahasa isyarat, baik untuk teman tuli agar lebih mudah berkomunikasi maupun teman dengar agar dapat memahami dan dapat berkomunikasi dengan penyandang tuli dengan lebih mudah.

Terdapat sekitar 30 anggota yang aktif bergabung dalam Kartu Surabaya hingga saat ini, mulai dari siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa, hingga pekerja. Kegiatan rutin yang biasa dilakukan adalah sosialisasi Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) untuk umum dan kelas bahasa isyarat untuk teman tuli dan teman dengar dalam komunitas. Untuk sosialisasi BISINDO biasa dilakukan setiap hari minggu di Car Free Day Taman Bungkul, sedangkan untuk kelas bahasa isyarat masih dilaksanakan secara nomaden.

Disa Mengajarkan Bahasa Isyarat
info gambar

Ardisa Faras Dewi, atau yang akrab disapa Disa adalah salah satu pengurus Kartu Surabaya. Disa mengungkapkan bahwa semua pengurus komunitas merupakan teman tuli. Para teman dengar bergabung sebagai sukarelawan yang membantu menerjemahkan bahasa isyarat atau sekedar menjadi pendamping dalam komunitas. Disa yang adalah Humas dari Kartu Surabaya ini menyatakan bahwa ia senang bertemu dengan sesama teman tuli di komunitas ini. “Pas pertama kali saya gabung Kartu Surabaya, saya belajar bahasa isyarat untuk umum. Saya senang bertemu teman-teman tuli di Surabaya. Semoga teman-teman tuli makin maju, harus berkembang bersama komunitas, dan sukses terus” tulis Disa dalam sebuah pesan singkat.

Kegiatan Kartu Surabaya
info gambar

Kartu Surabaya memang tidak mengajarkan keterampilan-keterampilan khusus seperti memasak, menjahit, melukis, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan Kartu Surabaya lebih berfokus membantu teman tuli supaya lebih mahir dalam berbahasa isyarat, begitu juga membantu para teman dengar yang ingin berkomunikasi dengan teman tuli. Tak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat berkomunikasi dengan teman tuli diperlukan keahlian khusus. Di sinilah Kartu Surabaya berperan dan menjadi dampak positif bagi masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini