Indonesia Usulkan 3 Taman Nasional Ini Jadi Cagar Biosfer Dunia

Indonesia Usulkan 3 Taman Nasional Ini Jadi Cagar Biosfer Dunia
info gambar utama

Indonesia akan mengusulkan tiga taman nasional menjadi cagar biosfer dunia dalam sidang International Co-ordinating Council of the Man and the Biosphere (ICC-MAB) UNESCO ke-30 program, yang digelar pada 23-28 Juli 2018 di Palembang.

"Kita akan mengusulkan nominasi tiga cagar biosfer yaitu Berbak Sembilang di Sumatera Selatan dan Jambi, Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu di Kalimantan Barat dan Rinjadi di Nusa Tenggara Barat," ujar Ketua Komite Nasional MAB UNESCO Enny Sudarmonowati di Auditorium Sasana Widya Sarwono LIPI, Jakarta, Senin, 14 Mei 2018.

Taman Nasional Gunung Rinjani. Foto: Ary Trekking/Forbes
info gambar

ICC-MAB merupakan agenda tahunan yang dilaksaakan UNESCO untuk membahas pembangunan dan pengembangan cagar biosfer sebagai pemulihan ekosistem.

Indonesia menjadi tuan rumah negara kelima di luar Prancis. Negara lain yang pernah menjadi tuan rumah yaitu Jeju (Korea Selatan), Dresden (Jerman), Jonkoping (Swedia) dan Lima (Peru).

Jumlah cagar biosfer di dunia saat ini berjumlah sebanyak 669 yang tersebar di 120 negara. Indonesia, kata Enny, sekarang memiliki 11 cagar biosfer.

Betung Kerihun Danau Sentarum. Foto: TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
info gambar

"Dan sekarang kami mengusulkan 3 cagar biosfer baru. Harapannya disetujui untuk ditetapkan UNESCO di Palembang nanti," kata Enny. "Sehingga cagar biosfer tercatat di UNESCO dan bertambah menjadi 14."

ICC-MAB UNESCO, kata Enny, memberi kesempatan bagi Indonesia untuk membuktikan adanya pengakuan dan peran Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam hayati di dunia. Momen ini, Enny berujar, akan menjadi ajang promosi keunggulan Indonesia.

Berbak Sembilang. Foto: Kemal Jufri / Greenpeace
info gambar

"Sebagai tuan rumah, Indonesia perlu mengambil peran dengan mengusulkan rekomendasi terkait dengan salah satu nominasi cagar biosfer baru Indonesia, yakni Berbak Sembilang," kata Enny yang juga Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI.


Sumber: Tempo.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini