Raih Emas di Malaysia Berkat Sisir Anti Parasit

Raih Emas di Malaysia Berkat Sisir Anti Parasit
info gambar utama
Hewan peliharaan domestik di Indonesia semakin populer bersamaan dengan gaya hidup yang semakin beragam. Anjing dan Kucing adalah dua hewan yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Namun kedua hewan tersebut juga memiliki masalah kesehatan yang kerap harus diperhatikan salah satunya adalah infeksi ektoparasit. Sebuah infeksi yang disebabkan oleh parasit seperti kutu, bahayanya lagi infeksi ini bisa menular pada manusia.

Untuk mengatasi masalah tersebut, biasanya pemilik hewan melakukan penanganan dengan menggunakan bahan kimiawi atau insektisida. Namun cara ini tidak efektif dan memiliki efek samping seperti ruam pada kulit, iritasi hingga keracunan. Itulah sebabnya lima mahasiswa Universitas Brawijaya berusaha untuk membuat sebuan metode yang lebih efektif untuk menangani masalah parasit pada hewan peliharaan ini yakni dengan sisir anti parasit.

Kelima mahasiswa yang membuat sisir tersebut adalah Muhammad Husni Mubarok, Riza Aldiansyah Fanani, Galuh Purnawati, Safa Aisyah dan Ridha Avicena Ila. Mereka membuat sisir anti parasit bernama Lovecom (Low Voltage and Antiparasitic Smart Comb). Sisir ni menggunakan prinsip sengatan listrik voltase rendah yang dikombinasikan dengan spray herbal antiparasit yang terbuat dari daun mimba (Azadirachta indica) serta pengharum herbal dan minyak atsiri.

"Kami menggunakan listrik 15mA yang dialirkan pada bagian dalam sisir dan jari jari sisir untuk memusnahkan parasit," kata ketua tim, Husni Mubarok seperti dikutip dari Prasetya UB.

Selain mampu memusnahkan parasit, sisir ini juga mampu untuk memberikan ramuan herbal lewat selang kecil yang ada pada bagian dalam sisir. Ramuan antiparasit herbal dan pengharum tersebut dibutuhkan oleh rambut-rambuh hewan peliharaan agar rambut dan kulit hewan tetap terawat.

Hasil karya ini kemudian diikutkan dalam beberap akompetisi seperti dalam ajang World Young Inventor Exhibition 2018 (WYIE) yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia 9-12 Mei yang lalu bersamaan dengan ajang Malaysia International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX). "Untuk kedepannya semoga alat ini dapat direalisasikan dan dapat diperjualbelikan secara luas," ujar Husni.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini