Pandu Kapal Asal Indonesia, Diakui Dunia

Pandu Kapal Asal Indonesia, Diakui Dunia
info gambar utama
Indonesia sebagai negara maritim memiliki sejarah panjang tentang dunia kelautan. Berbagai misi ekspedisi melalui jalur laut telah dilakukan baik oleh nenek moyang bangsa Indonesia ataupun di era modern. Dan misi kelautan seperti itu tidak lepas dari sumber daya manusia di bidang perkapalan.

Reputasi Indonesia sebagai negara yang dekat dengan laut rupanya kini mulai banyak diakui dengan semakin meningkatnya jumlah pandu kapal (maritime pilot) asal Indonesia yang bekerja di luar negeri. Diberitakan oleh bisnis.com, Ketua Indonesia Maritime Pilot's Association (INAMPA), Pasoroan Herman Harianja, menjelaskan bahwa telah ada puluhan maritime pilot asal Indonesia yang direkrut langsung negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Di sana kurang lebih ada sekitar 30 orang di Malaysia, Singapura itu banyak," ujar Herman.

Selain di Malaysia dan Singapura, pandu kapal asal Indonesia juga ada di Timur Tengah. Setidaknya terdapat 10 orang tenaga maritime pilot yang berada di kawasan teluk persia tersebut berdasarkan data INAMPA.

Herman pun menjelaskan bahwa diakuinya tenaga maritime pilot asal Indonesia juga dilakukan oleh Senegal dan Papua Nugini. Kedua negara tersebut menyebutkan membutuhkan 15 hingga 20 pandu kapal asal Indonesia. Hal tersebut disampaikan dalam kongres International Maritime Pilot's Association ke-24 yang berlangsung di Dakar, Senegal 22-27 April yang lalu.

"Kemarin saya nego dengan Maroko. Dubai sudah ada 1 di sana dan negara Timur Tengah lain. Prospeknya banyak, tinggal sejauh mana diplomasi maritim kita kuat," kata Herman.

Menurutnya, tingginya permintaan yang tinggi tersebut terjadi karena kebutuhan meningkat. Selain itu juga karena kemampuan pandu dari Indonesia sudah mumpuni dan setara dengan maritime pilot dari negara-negara lain seperti Singapura, Hong Kong, dan bahkan Belanda.

Dirinya pun berharap bahwa tahun-tahun mendatang akan ada lebih banyak tenaga pandu kapal dari Indonesia yang bisa dikerahkan untuk membantu keselamatan pelayaran di berbagai negara dunia seperti di Afrika, Asia Pasifik dan lain-lain. Tahun depan diperkirakan akan ada 100 orang pandu asal Indonesia yang siap untuk masuk ke dalam industri maritim.

Indonesia sendiri saat ini telah memiliki sekitar 1.200 orang maritime pilot yang bertugas memandu kapal ketika masuk atau keluar dari pelabuhan. Tugas pandu kapal adalah untuk mengendalikan kapal di situasi-situasi berbahaya seperti memasuki jalur perairan yang sempit. Situasi ini sering ditemukan di pelabuhan-pelabuhan yang umumnya belum pernah disinggahi oleh nahkoda kapal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini