Aplikasi Matakota Asal Surabaya Jadi Pemenang Program YTech, Bakal ke Silicon Valley

Aplikasi Matakota Asal Surabaya Jadi Pemenang Program YTech, Bakal ke Silicon Valley
info gambar utama
Satu lagi startup asal Indonesia akan diberangkatkan ke Silicon Valley, California, Amerika Serikat untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman berharga di kiblat ekonomi digital dunia tersebut. Startup tersebut adalah Matakota sebuah startup aplikasi asal Surabaya yang menjadi pemenang dalam program Young Technopreneur atau YTech.

Sebagaimana rilis yang diterima GNFI, Matakota telah berhasil melalui berbagai tahapan kompetisi yang berlangsung sejak awal Januari yang lalu. Dalam kompetisi ini, berbagai startup lokal diuji untuk lebih mampu bertahap dalam ekosistem ekonomi digital.

“Dalam pertimbangan juri, untuk mereka (Matakota), juri begitu suka dengan bisnis model dan visi misi yang dijelaskan. Alasannya apa, karena kami merasa yang sudah dikembangkan Matakota mampu memberikan dampak positif untuk Indonesia” ungkap Senior Vice President East Ventures, Melisa Irene sebagai salah satu juri.

Menurutnya, Matakota yang begitu aktif menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah. Hal ini yang membuat para juri tertarik, namun dari semua finalis yang ada, ide-ide yang dimiliki Matakota terlihat sangat solutif.

“Semua Founder-nya bekerja secara Full Time, ini menunjukan bahwa mereka sangat antusias” ucap Melisa.

Mata kota sendiri merupakan aplikasi sosial yang memiliki konsep Smart CityZen. Leat aplikasi ini Matakota berusaha solusi pemenuhan kebutuhan untuk hidup aman dan nyaman di lingkungan masyarakat. Melibatkan berbagai lapisan masyarakat, seperti pemerintahan, kepolisian, pemadam kebakaran, hingga bupati dan walikota. Matakota memberikan update informasi terbaru terkait info lalu lintas, kecelakaan, kriminal, bencana alam, bahkan perlindungan dan peran sosial secara faktual.

Founder dari Matakota Erick Karya menjelaskan, bahwa lolosnya Matakota pada program YTech menjadi modal yang cukup untuk mengembangkan Matakota kedepannya. Ia yakin dengan konsep “Gotong Royong” digitalnya bisa memberikan dampak yang besar di masyarakat.

Sementara itu Duta Besar Amerika Serikat Mr. Joseph R Donovan Jr. melalui juru bahasanya menyampaikan, bahwa program seperti YTech sangat membantu dalam berbagi gagasan-gagasan serta penerapannya. Tak hanya itu, YTech juga membantu mempromosikan kemitraan Indonesia dengan Amerika di bidang perkembangan inovasi teknologi. Bahkan, dampaknya bisa memperkuat semangat Enterpreneurship di kalangan generasi muda.

“YTech membantu kita untuk bisa saling berbagi gagasan dan penerapan teknologi, namun terutama sekali, program ini sangat membantu untuk mempromosikan kemitraan Indonesia dengan Amerika” ungkapnya.

Lebih jauh, Donovan berterima kasih kepada juri dan mentor yang terlibat lantaran telah memberdayakan serta memberikan solusi inovasi digital untuk generasi muda. Oleh karenanya, hal tersebut dapat memberikan efek yang cukup luas, seperti e-Commerce dan juga membantu hidup orang banyak.

“Selamat pada semua finalis, terutama dari tim pemenang, kami mengharapkan dengan solusi inovasi dan potensi yang dimiliki, Anda bisa memetakan perjalanan kewirausahaan bisnis anda ke depan” terangnya.

Sedangkan CEO Teknopreneur Indonesia, M Andy Zaky menjelaskan, untuk perkembangan startup nasional, Silicon Valley adalah Benchmark untuk mengembangkan bisnis teknologi. Menurutnya, tidak hanya peningkatan di sektor infrastruktur, namun dalam hal ini Mindset pun juga turut berperan.

“Kenapa dalam Tagline kita ada Silicon Valley Mindset, karena kita percaya Benchmark perkembangan bisnis teknologi adalah Silicon Valley. Itulah yang menjadi alasan kita menyelenggarakan program YTech” terang Zaky.

Baginya, dari beragamnya solusi yang ditawarkan para startup di YTech ini, menunjukkan bahwa banyak peluang yang bisa dikembangkan oleh para startup di berbagai daerah di Indonesia dengan melihat berdasarkan masalah-masalah terdekat mereka.

“Yang dibutuhkan selanjutnya adalah mentorship dan dukungan jaringan untuk membantu mereka masuk ke level lebih lanjut” kata Zaky.

Ytech sendiri merupakan program hasil kerjasama antara Teknopreneur dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat ada empat tahap yang harus dilalui peserta dalam kompetisi ini yaitu Start With Y yang berlangsung pada Desember 2017 hingga Januari 2018 yang lalu. Kemudian tahap Build the MVP pada Februari hingga Maret 2018. Setelah produk minimal telah terbentuk para peserta melalui tahap Go Run & Learn. Sehingga produk yang ditampilkan pada tahap Sky is The Limit adalah produk yang telah dikembangkan dengan cukup baik sebelum akhirnya pemenang berangkat ke Amerika Serikat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini