Pakai Bahan Lokal, Restoran di Bali Masuk 25 Besar Restoran Terbaik Asia 2018

Pakai Bahan Lokal, Restoran di Bali Masuk 25 Besar Restoran Terbaik Asia 2018
info gambar utama

Asia’s 50 Best Restaurants (50 Restoran Terbaik Asia) merupakan penghargaan bergengsi untuk restoran-restoran terbaik dunia untuk regional Asia. Pada 2018, penghargaan ini telah diumumkan di Wynn Palace di Macau, China pada Maret lalu.

Para pemenang yang masuk dalam daftar 50 restoran terbaik ini dipilih oleh panel yang berisi lebih dari 300 penulis makanan, kritikus, koki, hingga pemilik restoran yang mencakup enam wilayah geografis. Para ahli tersebut memilih 10 restoran dan mendaftarkannya sesuai urutan preferensi. Mereka telah mencoba setiap restoran di daftar mereka selama 18 bulan sebelumnya.

Seperti yang termuat di situs resmi The World’s 50 Best Restaurant, terdapat satu restoran asal Indonesia dalam daftar tersebut. Menempati posisi 21 dari ajang Asia’s 50 Best Restaurants, restoran Locavore di Bali menggeser restoran Issaya Siamese Club asal Bangkok yang menduduki peringkat ini pada 2017 lalu.

Adalah Ray Adriansyah dan Eelke Plasmeijer yang mengelola restoran Locavore tersebut. Mereka membangun Locavore dengan konsep modern ala Eropa dengan menggunakan bahan-bahan lokal−sesuai dengan namanya.

Hidangan Locavore | Foto: thelostguides.com
info gambar

Lebih dari 95% dari bahan dapurnya asli Indonesia. Sayuran dan herbal misalnya, yang diproduksi secara lokal demi mengurangi jejak karbon yang sangat besar dari makanan impor. Bahan-bahan dapur Locavore lainnya menggunakan kopi Kintanami, garam laut utara hasil olah tangan dari masyarakat Bali Utara, rempah-rempah dari pegungunan dan makanan laut segar dari Indonesia Timur.

Untuk sumber makanan dari hewan, Ray dan Eelke mengaku susah payah dalam mencarinya. Kriterianya adalah hewan-hewan tersebut dipastikan yang tidak berkeliaran bebas, dibesarkan dengan makanan alami dan sehat serta dikirim dengan baik. Tak berhenti di situ, para koki di Locavore juga menghargai hewan-hewan tersebut dengan menghadirkan hidangan kreatif yang meminimalkan sisa bahan yang terbuang.

Perpaduan bahan-bahan lokal dan segar yang dihidangkan dengan inspirasi dari para koki ternama ini telah terbukti membuat Locavore menerima sambutan hangat dari pengunjung, termasuk pengunjung internasional. Setidaknya, mereka harus melakukan reservasi dua minggu sebelumnya untuk menikmati makan malam di Locavore.

Tak Hanya Menyajikan Kuliner Modern dengan Cita Rasa Lokal, Locavore Juga Perhatikan Lingkungan

Interior Locavore | Foto: bali-indonesia.com
info gambar

Ray dan Eelke dalam situs resmi restorannya berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, baik di dalam dapur maupun di luar dapur. Oleh karenanya, semua kedai ‘anak restorannya’ yang disebut Locavore To Go diberi cat hijau yang ikonik dan furniturnya terbuat dari kayu hasil daur ulang. Atapnya juga ditutupi dengan panel surya pasif yang mampu mengurangi konsumsi listrik setidaknya 50%.

Tak hanya itu, sisa dapur yang masih dapat dimakan akan diumpankan ke babi atau dikomposkan untuk kebun sayur. Limbah lainnya dari Locavore akan disalurkan ke Eco Bali Recycling yang selalu memastikan pembuangannya dengan tepat.

Penghargaan Lain Locavore

Selain masuk 50 besar restoran terbaik di Asia 2018, Locavore sebelumnya juga masuk daftar tersebut di tahun 2017 dengan posisi ke-22. Selain itu, restoran ini juga mendapat penghargaan sebagai “Highest Climber Award” lantaran pada tahun sebelumnya (2016) restoran ini berada pada posisi ke-49 dalam daftar yang sama dan melonjak jauh hingga posisi 22 itu.

Selain itu, Locavore juga pernah menduduki peringkat ke-2 untuk restoran terbaik Asia versi Trip Advisor pada 2016.

Wah banyak sekali, ya. Tentu saja penghargaan yang dicapai Locavore ini dapat semakin memperkuat brand Wonderful Indonesia di pentas dunia, khususnya Bali. Semoga restoran Locavore ini juga masuk The World’s 50 Best Restaurants yang akan diumumkan pada Juni mendatang di Bilbao, Spanyol ya!


Daftar 50 Restoran Terbaik Asia 2018:

  1. Gaggan, Bangkok
  2. Den, Tokyo
  3. Florilege, Tokyo
  4. Suhring, Bangkok
  5. Odette, Singapore
  6. Narisawa, Tokyo
  7. Amber, Hong Kong
  8. Ultraviolet by Paul Pairet, Shanghai
  9. Nihonryori RyuGin, Tokyo
  10. Nahm, Bangkok
  11. Mingles, Seoul
  12. Burnt Ends, Singapore
  13. 8 ½ Otto e Mezzo Bombana, Hong Kong
  14. Le Du, Bangkok
  15. Raw, Taipei
  16. Ta Vie, Hong Kong
  17. La Cime, Osaka
  18. Mume, Taipei
  19. Indian Accent, New Delhi
  20. L'Effervescence, Tokyo
  21. Locavore, Bali (Indonesia)
  22. The Chairman, Hong Kong
  23. Waku Ghin, Singapore
  24. Lung King Heen, Hong Kong
  25. Minstry of Crab, Colombo
  26. Jungsik, Seoul
  27. Sushi Saito, Tokyo
  28. Il Ristorante - Luca Fantin, Tokyo
  29. Les Amis, Singapore
  30. Fu He Hui, Shanghai
  31. Paste, Bangkok
  32. Neghborhood, Hong Kong
  33. Eat Me, Hong Kong
  34. Hajime, osaka
  35. Jade Dragon, Macao
  36. Corner House, Singapore
  37. Bo Lan, Bangkok
  38. Quintessence, Tokyo
  39. Issaya Siamese Club, Bangkok
  40. Belon, Hong Kong
  41. Ronin, Hong Kong
  42. TocToc, Seoul
  43. The Dinning Room at the House on Sathorn, Bangkok
  44. Jaan, Singapore
  45. Nihonbashi, Colombo
  46. Caprice, Hong Kong
  47. Shoun RyuGin, Taipei
  48. La Masion de la Nature Goh, Fukuoka, Japan
  49. Wasabi by Morimoto, Mumbai
  50. Whitegrass, Singapore

Sumber: Situs resmi The World's 50 Best, Kompas, The Jakarta Post, CNN Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini