Ribuan Ton Sampah di Jakarta Bakal diolah Menjadi Listrik

Ribuan Ton Sampah di Jakarta Bakal diolah Menjadi Listrik
info gambar utama
Indonesia merupakan salah satu negara yang memproduksi sampah terbesar di dunia. Dengan reputasi tersebut, sayangnya di Indonesia belum banyak inisiatif yang cukup efektif untuk mengelola sampah dengan baik. Namun hal ini mulai berubah dengan semakin sadarnya pemerintahan dengan pengelolaan sampah dengan baik, salah satunya adalah wilayah DKI Jakarta.

Seperti diberitakan detikFinance (20/5) pemerintah DKI Jakarta melakukan Perencanaan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah di Dalam Kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di wilayah Sunter. Fasilitas pengelolaan sampah ini berbasis insinerator sehingga sampah-sampah yang dikelola nantinya akan dimanfaatkan kembali menjadi tenaga listrik.

Fasilitas insinerator ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah DKI Jakarta melalui BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan perusahaan-perusahaan dari Finladia, Swedia, Norwegia dan Denmark. Tidak hanya melibatkan pihak asing, mitra lokal juga dilibatkan dalam pembangunan fasilitas ini, seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

BPPT dalam hal ini berperan sebagai pihak ahli lokal yang memilih mitra asing untuk bekerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta. Mitra terpilih tersebut berasal dari Finlandia yang bergerak dalam bidang inovasi energi bersih, Fortum.

Sampah di Jakarta sendiri saat ini mencapai 7.000 hingga 8.000 setiap harinya. Jumlah tersebut sangatlah besar dan tidak akan mampu ditampung oleh TPA Bantargebang yang hanya mengandalkan penimbunan sehingga perlu dicari solusi alternatif. Metode penimbunan selain sangat terbatas pada lahan, proses transportasi sampah juga menimbulkan masalah tersendiri. Itu sebabnya ITF dianggap efektif untuk menjadi solusi pengelolaan sampah di Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan bahwa program ini adalah hasil kolaborasi internasional dengan Jakpro, Fortum dan World Bank yang akan ikut berpartisipasi dalam hal pendanaan.

"ITF dapat menciptakan efisiensi 2200 ton sampah dan 25% sampah tersebut dikonversikan menjadi 35 megawatt listrik. Hal ini akan menjadi lembaran baru mengenai pengolahan sampah masa depan, sehingga Jakarta akan bersih, ekonominya bergerak dan dapat menciptakan banyak peluang usaha dan lapangan kerja bagi warga Jakarta," kata Sandi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini