10 Perusahaan Paling Bernilai di Indonesia Tahun 2018

10 Perusahaan Paling Bernilai di Indonesia Tahun 2018
info gambar utama
Sebagai negara dengan aktifitas ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menjadi rumah bagi banyak perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang melihat Indonesia memang menjadi pasar yang berpotensi sehingga akan mampu meningkatkan laba maupun pamor perusahaan di tingkat internasional. Salah satu indikator keberhasilan meraup pasar di Indonesia adalah dengan menjadi perusahaan yang memiliki nilai tertinggi sebagaimana dilansir oleh BrandFinance baru-baru ini.

Di bulan Mei yang lalu, Brand Finance kembali melansir peringkat-peringkat perusahaan paling bernilai di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini dinilai berdasarkan nilai aset tak tampak (intagible) yang umumnya digambarkan oleh harga saham, nilai merek dan lain sebagainya.

Brand Finance pun menjelaskan bahwa 52% nilai pasar global saat ini adalah berupa aset yang tidak tampak. Sehingga kini aset yang tidak tampak cukup memiliki peran untuk membangun reputasi perusahaan dan perilaku paradigma manajemen.

Di ASEAN sendiri menurut Brand Finance merupakan wilayah yang memiliki karakteristik pasar unik. Pertumbuhan bisnis di wilayah ini semakin tidak dapat diprediksi apalagi berusaha melakukan ramalan pertumbuhan. Ketidakpastian menjadi norma baru bagi setiap perusahaan di wilayah ini, sehingga tidak ada perusahaan maupun merek yang imun terhadap dinamika bisnis.

"Kami melihat perilaku yang semakin tidak dapat diperkirakan dari merek-merek maupun para pelanggannya. Loyalitas menjadi terpinggirkan karena diskon-diskon. Ekuitas merek juga tersingkirkan demi penjualan-penjualan. "Jangka pendek", "hasil instan", serta "jual dan berlanjut ke produk selanjutnya" adalah mantra yang baru. Sehingga satu-satunya yang masih tersisa adalah merek dan itu mengapa merek menjadi aset perusahaan yang paling penting," ujar Managing Director Brand Finance Asia Pacific, Samit Dixit.

Lalu, kira-kira perusahaan dan merek apakah yang paling bernilai di Indonesia? Berikut adalah 10 peringkat perusahaan dan merek yang paling bernilai berdasarkan Brand Finance di tahun 2018.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

1. Telkom Indonesia

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telekomunikasi yang saat ini paling bernilai di Indonesia. Telkom merupakan BUMN yang paling banyak memiliki teknologi satelit berbendera Merah Putih. Di era digital, peran Telkom menjadi sangat penting karena perusahaan ini berperan penting dalam membangun infrastruktur konektifitas internet di Indonesia.

Berdasarkan peringkat Brand Finance, Telkom Indonesia belum beranjak dari peringkat pertama. Di tahun 2017 yang lalu Telkom menempati peringkat yang sama dengan nilai merek mencapai US$ 4.335 juta dengan rating merek AAA-. Sementara pada tahun 2018, Telkom banyak mengalami pertumbuhan mengesankan dengan nilai merek mengalami peningkatan hingga US$ 5.168 juta dan tentu saja mengalami peningkatan rating menjadi AAA. Berkat prestasi ini, Telkom Indonesia didapuk menjadi merek paling berkembang (most improved brand) oleh Brand Finance di tahun 2018.

2. Sampoerna

Perusahaan yang kini dimiliki oleh Philip Morris ini terkenal dengan produk-produk tembakaunya di Indonesia. Beberapa merek rokoknya bahkan terkenal hingga mancanegara.

Pada tahun 2017, Sampoerna terus mengikuti Telkom Indonesia diposisi kedua. Di tahun ini meski mengalami penurunan nilai merek, dari US$ 3.813 juta di tahun 2017, menjadi US$ 3.460 juta di tahun 2018 posisi Sampoerna belum berubah. Akibat penurunan nilai merek tersebut, Sampoerna mengalami penurunan rating merek dari AA di tahun 2017 menjadi AA- di tahun 2018.

3. BRI

Bank dengan nilai aset terbesar milik Indonesia ini merupakan bank yang memiliki reputasi sebagai bank yang paling dekat dengan rakyat Indonesia. Tidak hanya karena namanya adalah Bank Rakyat Indonesia, tetapi BRI mampu membuktikan bahwa bank BUMN ini layak untuk menempati peringkat ketiga sebagai perusahaan paling bernilai di Indonesia pada tahun 2017 dan 2018 ini.

Menurut Brand Finance, bank pertama di dunia yang memiliki satelit ini mengalami peningkatan nilai merek dari US$ 2.557 juta di tahun 2017 menjadi US$ 3.164 juta di tahun 2018. Berkat peningkatan ini, rating merek BRI meningkat dari AA+ menjadi AAA-.

4. BCA

BCA selama bertahun-tahun telah menjadi bank swasta berbendera Merah Putih yang mampu bersaing dengan bank-bank BUMN lainnya. Bank ini dikenal sebagai bank yang kerap terdepan dalam hal inovasi perbankan di Indonesia. Pada tahun 2017, BCA menepati peringkat 5 dalam peringkat perusahaan paling bernilai di Indonesia dengan nilai merek mencapai US$ 1.896 juta. Pada tahun ini BCA berhasil menempati peringkat keempat dengan nilai merek US$ 2.349 juta. Sementara rating mereknya sendiri tidak mengalami perubahan, yakni tetap AAA sejak tahun lalu.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

5. Bank Mandiri

Bank BUMN Indonesia yang memiliki usia cukup muda ini merupakan bank yang memiliki pertumbuhan perusahaan paling pesat di Indonesia. Lahir dari proses merger tiga bank di masa reformasi ekonomi, Bank mandiri berhasil merangsek menjadi bank BUMN kedua terbesar di Indonesia.

Pada tahun 2017, Bank Mandiri berdasarkan peringkat Brand Finance berada di peringkat keenam dan tahun ini mengalami kenaikan menjadi peringkat kelima. Peningkatan ini diikuti oleh nilai merek yang juga meningkat dari US$ 1.887 juta di tahun 2017, menjadi US$ 2.229 juta di tahun 2018. Sementara rating merek Bank Mandiri tidak ada perubahan, tetap pada tingkat AAA-.

6. Pertamina

Perusahaan energi milik Indonesia ini untuk pertama kalinya masuk dalam daftar peringkat perusahaan-perusahaan paling bernilai Brand Finance. Entah apa alasannya, namun Pertamina langsung berhasil menempati peringkat keenam sebagai perusahaan paling bernilai di Indonesia dengan predikat pendatang baru terbaik (best new entrant). Di tahun ini, nilai merek Pertamina mencapai US$ 2.028 juta dengan rating merek AA-.

7. Gudang Garam

Perusahaan tembakau yang satu ini secara mengejutkan banyak mengalami penurunan. Bahkan akibat penurunan nilai merek Gudang Garam, perusahaan-perusahaan lain di Indonesia mengalami peningkatan peringkat di tahun 2018. Gudang Garam yang pada tahun 2017 berada di peringkat keempat harus rela turun berada di peringkat ketujuh. Penyebabnya adalah penurunan nilai merek dari US$ 2.251 juta di tahun 2017, menjadi US$ 1.907 juta di tahun 2018. Alhasil, Gudang Garam mengalami penurunan rating merek dari AA menjadi AA-.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

8. BNI

Bank BNI menjadi bank BUMN ketiga yang berada dalam daftar sepuluh besar perusahaan paling bernilai di Indonesia. BNI dinilai cukup mampu untuk mempertahankan posisinya diantara persaingan tiga bank besar lainnya di Indonesia. Namun sayangnya, dalam peringkat perusahaan paling bernilai tahun ini BNI mengalami penurunan peringkat. Dari peringkat tujuh di tahun 2017, BNI turun menempati peringkat 8 di tahun ini walaupun nilai merek BNI mengalami pertumbuhan dari US$ 1.156 juta di tahun 2017 menjadi US$ 1.296 juta di tahun 2018. Peningkatan ini membuat rating merek BNI meningkat dari AA+ menjadi AAA-.

9. Indosat Ooredoo

Indosat menjadi perusahaan telekomunikasi kedua yang mampu menembus peringkat sepuluh besar perusahaan paling bernilai di Indonesia. Namun sayangnya, Indosat mengalami penurunan nilai merek. Pada tahun 2017, Indosat memiliki nilai merek sebesar US$ 844 juta dan tahun ini turun ke nilai US$ 741 juta. Meskipun secara rating merek, Indosat mengalami peningkatan dari AA+ menjadi AAA- dan menempati peringkat yang sama.

10. Dji Sam Soe

Di peringkat terakhir sepuluh besar perusahaan paling bernilai di Indonesia tahun 2018 adalah Dji Sam Soe. Perusahaan yang satu ini cukup menarik, karena sebagian besar orang Indonesia mengenal Dji Sam Soe sebagai sebuah merek rokok produksi Sampoerna. Namun sebenarnya, Dji Sam Soe mulanya adalah sebuah perusahaan. Mungkin inilah yang membuat Brand Finance memasukkan Dji Sam Soe sebagai salah satu yang bernilai di Indonesia.

Terkait dengan peringkat, pada tahun 2017 Dji Sam Soe sempat menempati peringkat 8 dengan nilai merek mencapai US$ 859 juta. Namun tahun ini penurunan cukup tajam hingga US$ 630 juta. Sehingga mengakibatkan rating merek Dji Sam Soe menurun tiga peringkat dari AA menjadi A.

Itulah sepuluh perusahaan paling bernilai di Indonesia. Sementara 90 perusahaan lainnya yang masuk dalam daftar Brand Finance Indonesia 100 2018 dapat dilihat di laman resmi Brand Finance.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini