Resmi sudah. Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Amerika Utara dengan Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada menjadi tuan rumah bersama.
Keputusan tersebut lahir dalam proses voting pada Kongres FIFA di Moskow, Rabu (13/6/2018). Ketiga negara Amerika Utara itu meraih 134 suara untuk mengalahkan kandidat tuan rumah lainnya, Maroko, yang memperoleh 65 suara. Satu anggota kongres tidak memilih salah satu pun.
Inilah pertama kalinya, Piala Dunia diadakan di multi-negara di Amerika Utara. Tentu saja, hal ini membuka kembali wacana untuk mengadakan event olah raga terbesar sejagad tersebut ke kawasan yang belum pernah mengadakannya, yakni Asia Tenggara. Kawasan kita.
Ada alasan bagus. Salah satunya adalah bahwa telah ada pembicaraan di tingkat tinggi di kawasan ini tentang usulan penyelenggaraan bersama bersama Piala Dunia 2034. Juga perluasan peserta Piala Dunia dari 32 tim menjadi 48 pada PD 2026 memberi banyak peluang, bahwa jika serius, piala dunia benar-benar akan terselenggara di Asia Tenggara.
Jumlah 48 negara peserta, jelas akan menjadi tantangan tersendiri jika diselenggarakan hanya oleh satu negara.
Asia memiliki kelebihan . Kawasan ini mempunyai populasi besar, 600 juta orang, dengan demografi penduduk yang muda, penuh semangat, dan secara ekonomi terus tumbuh dengan baik. Sepakbola, tentu saja adalah olahraga terpopuler di kawasan ini. Tak ada kawasan lain di dunia yang mempunyai populasi besar dengan passion sepakbola yang begitu tinggi, tapi tak pernah masuk piala dunia, pun mencicipi menjadi tuan rumah. Hanya Asia Tenggara. Hanya Indonesia yang pernah masuk, itupun masih di bawah nama Hindia Belanda, yakni di Piala Dunia 1938.
Piala Dunia yang diadakan kawasan ini, akan menjadi pendorong besar untuk pengembangan Piala Dunia secara umum, pun sepakbola di Asia Tenggara. Tidak ada keraguan bahwa FIFA akan tertarik akan hal ini.
Dan ada perkembangan baru.
Seperti dilansir The Star, Malaysia tertarik menjadi bagian dari tawaran gabungan dari empat negara Asia Tenggara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034 di wilayah ini untuk pertama kalinya.
Anggota komite eksekutif FIFA Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah mengatakan badan sepakbola yang berasal dari Indonesia, Thailand dan Vietnam telah menyatakan minat mereka dalam tawaran bersama untuk Piala Dunia 2034.
"Saya pikir tidak akan ada masalah jika keempat negara membuat tawaran bersama untuk Piala Dunia. ASEAN memiliki kesempatan dan kekuatan untuk mengajukan tawaran bersama karena memungkinkan tiga atau empat negara untuk menjadi tuan rumah bersama ... sama seperti Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko memenangkan tawaran sebagai tuan rumah bersama pada 2026" tambahnya.
"Sudah waktunya bagi kawasan Asean untuk diberi kesempatan, dan itu akan memungkinkan negara-negara untuk meningkatkan infrastruktur mereka dan memperkuat tim nasional masing-masing ... ada cukup waktu," kata Tengku Abdullah.
Pada Juli tahun lalu, wakil presiden PSSI Joko Driyono mengumumkan bahwa Indonesia akan memimpin konsorsium negara-negara Asia Tenggara dalam upaya ambisius untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
Menteri Olahraga Malaysia waktu itu, Khairy Jamaluddin mengatakan, studi kelayakan akan dilakukan oleh negara-negara Asean mengenai tawaran Piala Dunia. Dia mengatakan Malaysia ingin menjadi salah satu tuan rumah.
Batas waktu untuk mendaftar tawaran untuk Piala Dunia 2034 adalah pada 2026.
Ayo, ASEAN!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
