Obat Luka Bakar Dari Kulit Ikan Karya Universitas Negeri Yogyakarta

Obat Luka Bakar Dari Kulit Ikan Karya Universitas Negeri Yogyakarta
info gambar utama
Inovasi sains untuk bidang kesehatan sering kali berasal dari hal-hal yang di sekitar kita seperti dari ikan nila. Berkat ikan nila ini, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil menemukan solusi pengobatan luka bakar. Caranya adalah dengan mengolah cairan ulit yang dimiliki oleh ikan nila.

Seperti diberitakan Republika (13/6) para mahasiswa UNY tersebut berusaha memanfaatkan kulit ikan nila (Oreochrhomis niloticus) yang banyak terbuang untuk pengobatan luka bakar. Para mahasiswa itu adalah Wahyuni Eka Maryati dan Wahyuni Eka Latifah dari Program Studi (prodi) Pendidikan Matematika, Eva Cristiyani Tarigan dari prodi Matematika, Annisa Husnuls Latifah dari prodi Kimia dan Rizni Rahayu dari prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Mereka sebagai mahasiswa ternyata berhasil melihat bahwa tingkat konsumsi ikan nilai di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi. Namun sayangnya limbah kulit ikan nila hanya menjadi sampah yang tidak memiliki nilai. Itu sebabnya para mahasiswa UNY tersebut berusaha memanfaatkan kulit ikan nila sebagai solusi penanganan luka bakar.

Wahyuni Eka Latifah menjelaskan bahwa kulit ikan nila memiliki kadar kelembaban, kolagen dan ketahanan dari penyakit yang sebanding dengan kulit manusia. Selain itu kulit ikan nila juga memiliki kandungan protein 47,43 persen, air 23,4 persen, lemak 1,68 persen dan abu 3,01 persen. Sementara ikan nila sendiri telah terkenal memiliki kandungan kolagen dan omega 3 yang tinggi, dan baik untuk regenerasi sel menjadi jaringan ikat fibrin untuk menutup luka. Sehingga kulit ikan nila dianggap akan mampu membantu proses penyembuhan luka bakar.

"Tipe kolagen yang terdapat dalam kulit ikan nila adalah tipe kolagen dengan pola SDS-PAGE yang memiliki rantai dan tidak dapat teramati secara jelas karena masih tampak berhimpitan. Sehingga termasuk dalam kolagen tipe I," jelas Wahyuni.

Keberhasilan untuk menemukan potensi kulit ikan nila kemudian mendorong mereka untuk merancang produk obat bakar cair bernama Cikikubar. Produk yang dikemas sebagai yang lebih menarik dan praktis ini dijual dengan harga relatif terjangkau dengan harapan masyarakat akan lebih mudah menggunakan obat berbahan kulit ikan nila.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini