Juli ini Planet Mars Akan Terlihat Lebih Jelas dari Bumi. Bagaimana di Indonesia?

Juli ini Planet Mars Akan Terlihat Lebih Jelas dari Bumi. Bagaimana di Indonesia?
info gambar utama

Bagi Kawan GNFI yang menyukai atau memiliki hobi mengamati bintang, dalam waktu dekat ini kawan GNFI bisa menyaksikan fenomena alam yang sangat langka. Pada Juli 2018, adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan pemandangan Planet Merah terbaik.

Sebab, Planet Mars akan berada pada titik terdekat ke Bumi sejak 2003 lalu. Mars, Bumi, dan Matahari akan berada pada garis yang sama. Posisinya, Bumi berada di tengah Mars dan Matahari.

Kondisi ini disebut dengan fenomena perihelic opposition atau lazim juga disebut dengan istilah oposisi perihelik Mars. Oposisi Mars sebenarnya terjadi rutin setiap dua tahun atau lebih --yang terakhir terjadi pada Mei 2016.

Istilah "oposisi" menggambarkan kedatangan Bumi di antara Matahari dan Mars satu kali dalam dua tahun karena variasi panjang jalur orbit dan kecepatan Mars dan Bumi. Fenomena ini terakhir muncul pada Mei 2016 tahun lalu.

Pada titik ini, Planet Mars paling dekat ke Bumi, jaraknya hanya 57,6 juta kilometer dari planet kita--dibandingkan dengan jarak rata-rata 225 juta kilometer.

Fenomena ini terjadi sekali dalam setiap 15 atau 17 tahun. Sesuai perhitungan tersebut, fenomena ini akan baru akan terjadi lagi pada 15 September 2035.

Selama masa ini, Mars berada kondisi terbaik untuk difoto karena dapat dilihat sepenuhnya, diterangi oleh Matahari seperti yang dilihat dari Bumi. Oposisi perihelic, yang juga akan membuat planet merah tampak lebih cerah, bisa dilihat dengan mata telanjang.

Ini berarti Mars sementara akan menjadi objek keempat terterang di langit, menempati peringkat setelah Matahari, Bulan, dan Venus. Dilansir dari The Weather Channel (13/6), Mars akan menjadi yang paling terang pada pagi hari tanggal 31 Juli. Mars juga akan terjaga sepanjang malam, terbit setelah Matahari terbenam dan terbenam saat Matahari terbit.

Pengamat bintang di seluruh dunia akan dapat melihat Planet Merah. Namun bagi mereka yang berada di belahan bumi selatan akan mendapatkan pemandangan terbaik. Sebagai contoh, ibu kota Selandia Baru yaitu Wellington akan dapat menikmati pemandangan Mars saat mencapai ketinggian maksimum 74 derajat di langit pada akhir Juli.

Bagaimana di Indonesia?

Untuk di Indonesia, Planet Mars akan tetap dapat kita lihat dengan mata telanjang. Namun akan lebih baik jika tingkat polusi cahaya sedikit. Mars seharusnya akan terlihat di tenggara, tepat di bawah rasi bintang Sagittarius. Meskipun titik penentangan yang sebenarnya akan terjadi pada 27 Juli, Mars akan terasa terlihat lebih besar ukurannya hingga 2,7 kali pada sebagian besar malam di bulan Juli.

Dalam fenomena oposisi tahun 2003, jaraknya masih memiliki selisih 2 juta kilometer dari skenario saat ini. Oposisi tahun 2003 adalah pendekatan paling dekat dalam hampir 60.000 tahun. Catatan tahun 2003 diperkirakan akan tetap tidak tersentuh selama lebih dari 200 tahun.

Sumber : Beritagar, Liputan6

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini