Mengapa Ada Gambar Kapten Tsubasa di Jersey Timnas Jepang?

Mengapa Ada Gambar Kapten Tsubasa di Jersey Timnas Jepang?
info gambar utama

Kapten Tsubasa menghiasi jersey terbaru timnas Jepang. Kendati tak akan dipakai oleh para pemain di Piala Dunia 2018, jersey ini tetap mencuri perhatian. Foto jersey Jepang dengan gambar Kapten Tsubasa beredar viral di dunia maya tak lama setelah serial anime terbarunya rilis.

Pada dasarnya, jersey tersebut sama dengan seragam yang akan dipakai timnas Jepang di Piala Dunia 2018. Seragam berwarna biru keluaran apparel asal Jerman itu beraksen tiga garis di bahu dan garis putus-putus di bagian depan.

Jersey ini dirilis resmi oleh Adidas dalam edisi Adidas Japan 2018 World Cup Captain Tsubasa.

Mengapa Captain Tsubasa...begitu penting?

Saat tulisan ini ditulis, Jepang telah lolos dari babak penyisihan Grup H di Piala Dunia 2018 di Russia. Mengoleksi poin dan selisih gol sama persis dengan Senegal, Jepang berhak lolos ke fase gugur Piala Dunia menemani Kolombia.

Lolosnya negeri Matahari Terbit tersebut sekaligus mengukuhkan Jepang sebagai salah satu negara terkuat di dunia sepakbola di Asia Timur.

Dari sisi prestasi, Jepang merupakan negara Asia tersukses di lapangan hijau. Tim Samurai Biru selalu lolos ke Piala Dunia sejak 1998, empat kali memenangi Piala Asia, serta menjadi runner-up Piala Konfederasi 2001.

Jepang di PD 2018 Russia | getty images
info gambar

Tapi, bukanlah sederet prestasi mengilap itu yang membuat publik Jepang menggilai sepak bola. Tim Nippon sudah tampil di ajang Olimpiade sejak Berlin 1936 dan bahkan meraih perunggu di Olimpiade Meksiko 1968.

Sepakbola pun kini menjadi olahraga paling digemari di negeri tersebut, mengalahkan olahraga yang populer sebelumnya, yakni Bisbol.

Siapa sangka, meroketnya popularitas sepak bola di Jepang tak lepas dari sosok Yoichi Takahashi, pria kelahiran Katsushita, Tokyo, pada 28 Juli 1960.

Siapa dia? Dia lah pengarang manga sepak bola fenomenal berjudul Captain Tsubasa.

Komik yang juga terkenal di Indonesia ini bercerita tentang seorang anak bernama Tsubasa Oozora, yang digambarkan sebagai soccer no moshigo atau "anak sepak bola yang dikirim dari surga" dalam perjalanannya mewujudkan impian besar dalam sepak bola. Dalam perjalanan hidupnya, Tsubasa dikisahkan bertemu dengan pemain-pemain hebat seperti Kojiro Hyuga, Ken Wakashimasu, Jun Misugi, Genzo Wakabayashi, lantas bermain buat Sao Paulo dan kemudian Barcelona.

Tsubasa di Barcelona | Barcelonablog.com
info gambar

Saat Takahashi mulai menggambar kisah Tsubasa di apartemennya yang kecil di pinggiran Tokyo pada 1980, hanya sekitar 4 persen warga Jepang yang mengenal sepak bola. Banyak orang yang bahkan tak tahu bagaimana sepak bola dimainkan, apalagi soal peraturannya. Takahasihi sendiri awalnya lebih menggemari bisbol.

Serial Kapten Tsubasa lantas mendapat sambutan positif. Animasi visualnyanya kemudian ditayangkan pada 1983 dan menciptakan soccer boom di Jepang. Di titik inilah, makin banyak anak-anak Jepang yang tertarik pada sepakbola, dan kemudian memainkan olahraga tersebut. Lambat laun, muncullah talenta-talenta pemain muda pun otomatis membesar dan memudahkan program pembinaan yang dihelat otoritas sepak bola Jepang. Jepang yang dikenal begitu disiplin, serius dalam banyak hal, akhirnya berhasil membangun kompetisi sepakbola yang sangat disegani di Asia, yakni J-League.

Tsubasa bahkan disebut punya andil dalam karakter permainan pesepak bola jepang. Takahashi menggambarkan Tsubasa sebagai pemain di posisi gelandang serang layaknya Diego Maradona. Peran inilah yang dinapak-tilasi oleh Hidetoshi Nakata (peraih titel Serie A bersama AS Roma), Keisuke Honda (pernah di AC Milan), Shinji Kagawa (Man. United dan kini kembali ke Dortmund), Makoto Hasebe (Eintracht Frankfurt), hingga Homare Sawa di timnas perempuan Jepang yang menjadi pemain terbaik FIFA. Bek Maya Yoshida, bomber Hiroshi Kiyotake, Shinji Okazaki, serta Takahashi Inui juga awalnya bermain di posisi seperti Tsubasa.

Alessandro Del Piero | indianexpress.com
info gambar

Sebenarnya, kisah Kapten Tsubasa juga menjadi inspirasi hingga ke luar Jepang. Bintang-bintang semacam Zinedine Zidane. Lionel Messi, Andres Iniesta, Alessandro Del Piero, hingga Fernando Torres sangat menggemari tayangan kartun Tsubasa dalam versi negara masing-masing.

Captain Tsubasa adalah sebuah karya monumental bagi Jepang itu sendiri. Impian yang tersaji dalam cerita Tsubasa menjadi motivasi bagi masyarakat Jepang untuk berprestasi.

Mungkinkah hal ini bisa dicontoh oleh masyarakat Indonesia?

Sumber : Juara.net | Footyheadlines.com | Sport.detik.com | panditfootball.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini