Perwakilan Indonesia di Piala Dunia Rusia 2018 (Bagian 2)

Indonesia mengirimkan beberapa sukarelawan untuk membantu kelancaran jalannya ajang Piala Dunia yang berlangsung di Rusia dari 14 Juni lalu hingga 15 Juli mendatang. Di artikel ini telah dibahas mengenai sukarelawan asal Indonesia bernama Dinda yang bertugas sebagai Last Mile di Saint Petersburg.

Kali ini akan membahas sukarelawan lainnya asal Indonesia bernama Jessica, 23 tahun. Saat ini ia bersekolah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Bandung, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dikutip dari detikSport Jessica mengakui bahwa dirinya bukan penggemar olah raga sepakbola. Namun ia sangat senang melakukan aktivitas terlebih jika aktivitas tersebut bermanfaat bagi orang banyak. Hal tersebut yang membuat Jessica bertekad untuk menjadi sukarelawan sejak 2016 lalu.

Ia mencari-cari informasi mengenai lowongan sukarelawan melalui internet hingga akhirnya menemukan adanya lowongan untuk menjadi sukarelawan FIFA. Ia mendaftar untuk piala konfederasi dan Piala Dunia dan terpilih menjadi sukarelawan di Piala Dunia.

Proses sebelum ia secara resmi terpilih menjadi sukarelawan pun cukup panjang. Ia menceritakan bahwa ia harus melampirkan berbagai dokumen persyaratan serta mengisi tes bahasa Inggris yang diberikan oleh FIFA melalui email, kemudian melakukan sesi wawancara melalui aplikasi Skype.

"Karena saya termasuk relawan di luar Rusia, saya diminta untuk menonton 57 video yang isinya soal sejarah FIFA, Piala Dunia sampai 12 stadion yang akan dijadikan tempat pertandingan," aku Jessica.

Berbeda dengan Dinda yang bertugas sebagai Last Mile di Saint Petersburg, Jessica bertugas di bagian akreditasi di Stadion Nizhny Novgorod di Kota Nizhny. Ia bertugas untuk menyiap-nyiapkan ID Card untuk yang mau masuk stadion.

Sumber: detikSport

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News