"Keren". Mahasiswa UB Manfaatkan Plankton Dunaliella sp. sebagai Terapi Penyakit Perlemakan Hati non-Alkoholik

"Keren". Mahasiswa UB Manfaatkan Plankton Dunaliella sp. sebagai Terapi Penyakit Perlemakan Hati non-Alkoholik
info gambar utama

[KENALI DAN JAUHI PERLEMAKAN HATI DENGAN DURACYVER]

Perubahan pola makan yang cenderung serba instan menjadi preferensi utama dibanding makanan dengan gizi seimbang di era globalisasi seperti ini. Peningkatan konsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak, jenuh kolesterol dan dan rendah serat merupakan faktor resiko terhadap berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi, resistensi insulin dan dislipidemia (kondisi adanya lemak berlebih dalam tubuh) yang dapat menyebabkan sindroma metabolik. Sindroma metabolik berkaitan erat dengan kondisi yang disebut perlemakan hati non-alkoholik, adanya lemak berlebih di organ hati bukan disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol. Terjadinya pelemakan hati meningkat pada penderita obesitas maupun diabetes mellitus. Sebagian besar masyarakat mungkin belum sadar akan hal ini dan apabila tidak dilakukan tatalaksana lebih lanjut dapat menimbulkan terbentuknya jaringan parut di hati hingga gangguan pada hati. Hingga saat ini belum ada terapi yang pasti untuk perlemakan hati non-alkoholik.

Indonesia sebagai negara maritim kaya akan potensi rumput laut dengan spesies yang beraneka ragam. Salah satunya adalah mikroalga Dunaliella sp. Dunaliella sp secara ilmiah mengandung berbagai senyawa seperti flavonoid, beta-karoten, astaxantin dan senyawa lain yang diduga dapat menangkal pencetus agen peradangan pada sel-sel hati dan radikal bebas yang juga terlibat dalam perlemakan hati. Berdasarkan hal tersebut tiga peneliti muda Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yaitu Nabilah Hanifah Mukti sebagai ketua dan kedua anggota, Shilvia Astryanti dan Khalid Amjad, dibawah bimbingan dr. Bayu Lestari M.Biomed melakukan sebuah penelitian untuk membuat inovasi alternatif terapi perlemakan hati non-alkoholik melalui DURACYVER (Dunaliella sp.).

Apa itu DURACYVER?
DURACYVER menggunakan ekstrak dari mikroalga Dunaliella sp. yang mengandung senyawa flavonoid sebesar 220 μg/gr. Dunaliella sp diberikan dengan tujuan untuk memperbaiki profil lipid seperti kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL serta menurunkan agen pencetus inflamasi pada sel-sel hati yaitu TNF-alfa. Penelitian ini dilakukan secara in vivo pada tikus putih Rattus norvegicus yang dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok perlakuan untuk diinduksi diet tinggi lemak selama 8 minggu dan diberikan dosis ekstrak Dunaliella yang berbeda. Hasil yang diharapkan adalah adanya perbaikan dari profil lipid dan penurunan kadar TNF-alfa serta gambaran histopatologis. Selain itu juga dilakukan pengamatan tambahan terhadap berat badan, tekanan darah dan intoleransi glukosa untuk monitoring terjadinya sindrom metabolik pada tikus wistar. (Shilvia)
Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini